1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

26 Militan Mesir Divonis Mati

26 Februari 2014

Sebuah pengadilan kriminal Mesir, hari Rabu (26/2) menjatuhkan vonis mati secara in absentia bagi 26 orang karena membentuk “kelompok teroris“ yang bertujuan menyasar kapal-kapal yang melalui terus Suez.

https://p.dw.com/p/1BFam
Foto: Fotolia/Iv Mirin

Jaksa penuntut juga menuduh para terdakwa membuat roket dan bahan peledak sambil mengamati sejumlah markas pasukan keamanan untuk merencanakan serangan, demikian menurut sumber di lingkungan pengadilan.

Para terdakwa dihukum karena “mendirikan dan memimpin sebuah kelompok teroris yang bertujuan menyerang kebebasan rakyat, merusak persatuan nasional dan (menyerang) selat Suez,“ kata sumber tersebut.

Sumber itu tidak memberikan rincian lebih jauh tentang kelompok itu, atau tentang tuduhan rencana menyasar kapal-kapal di terusan Suez, salah satu kanal paling sibuk yang dilewati kapal-kapal yang membawa minyak dunia.

Kelompok Brigade Furqan yang terinspirasi kelompok teroris Al Qaeda, menyerang kapal-kapal yang melewati kanal tersebut tahun lalu dan mereka telah bersumpah akan terus melakukan serangan di masa mendatang.

Namun masih belum jelas apakah kelompok ini yang dijatuhi hukuman oleh pengadilan hari Rabu.

Dengan panjang hampir 200 kilometer, terusan Suez dimiliki oleh Mesir tapi pengelolaannya diatur oleh perjanjian internasional yang menjamin navigasi gratis.

Kanal itu menjadi penguhubung vital antara Laut Merah dengan Mediterania.

Pembalasan atas penggulingan Mursi

Sejak militer menyingkirkan presiden dari kelompok Islamis, Mohamed Mursi pada Juli tahun lalu, kelompok militan telah meningkatkan serangan atas pasukan keamanan dengan membunuh sejumlah polisi dan tentara.

Untuk memerangi tumbuhnya kelompok militan, angkatan bersenjata Mesir mengirim tentara besar-besaran ke wilayah pegunungan dan Semenanjung Sinai yang dikenal sebagai wilayah terbelakang, yang sering menjadi sasaran serangan.

Kelompok jihad Ansar Beit al-Maqdis (Pendukung Jerusalem) telah mengakui hampir semua serangan maut di Mesir sejak tergulingnya Mursi, sambil mengatakan mereka ingin membalas dendam tindakan keras yang dilakukan pasukan keamanan terhadap kelompok Islamis.

Lebih dari 1.400 orang tewas terbunuh dan ribuan lainnya dipenjara dalam tindakan keras aparat keamanan atas kelompok atau individu yang dianggap membela presiden terguling Mursi, demikian menurut catatan kelompok hak asasi manusia Amnesty International.

ab/hp (afp,ap,rtr)