1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

650 Tewas Korban Badai Tropis di Filipina

17 Desember 2011

Jumat (16/12) malam penduduk Filipina dikejutkan dari tidurnya dengan air banjir yang disebabkan angin topan yang menerjang negara tersebut. Hampir 650 korban tewas karena bencana angin topan di Filipina

https://p.dw.com/p/13Uv4
pa03036599 Filipinos fetch drinking water in devastated town swept away by rampaging flood waters in Balulang town, Cagayan De Oro City, southern Mindanao, Philippines, 17 December 2011. Nearly 200 people were killed and 375 missing in floods and landslides triggered by a tropical storm in southern Philippines, officials said. Tropical storm Washi slammed into the southern region of Mindanao bringing heavy rains that caused many rivers to overflow. The floods were worsened by the high tide, local officials said. EPA/DENNIS M. SABANGAN +++(c) dpa - Bildfunk+++
Reruntuhan rumah penduduk di Cagayan de OroFoto: picture alliance/dpa

Badai tropis Washi yang melanda Pulau Mindanao menyebabkan hujan lebat lebih dari 12 jam. Badai tropis itu menyebabkan air sungai meluap ke daratan dan mengalir dengan deras melewati dua kota di selatan Filipina. Banyak penduduk yang sedang tidur, tidak memiliki kesempatan menyelamatkan diri.

Di kota Cagayan de Oro saja, menurut keterangan Palang Merah terdapat 215 orang tewas. Sementara di kota di dekatnya Iligan, dilaporkan sedikitnya 144 orang tewas. Jumlah korban tewas hingga berita ini diturunkan, mencapai 650 orang.

Banjir bandang dan tanah longsor merusak seluruh infra struktur jalan. Sabtu (17/12) siang kawasan di sekitar sungai masih digenangi air. Banyak orang masih dinyatakan hilang. Penduduk di kota Cagayan de Oro yang selamat mengatakan: "Kami menyelamatkan diri ke atap rumah kami. Kami hanya melihat kilatan-kilatan petir, ketika kami lewat lobang naik ke atas.“

Meskipun sebelumnya sudah ada peringatan cuaca buruk, tidak ada yang memperhitungkan terjangan air yang demikian hebat. Karena berbeda dengan kawasan utara Filipina, kawasan Mindanao di selatan, bukanlah jalur yang biasa dilewati badai tropis.

epa03036592 Filipinos take shelter inside of a temporary evacuation center in the devastated town, swept away by rampaging flood waters in Balulang town, Cagayan De Oro City, southern Mindanao, Philippines, 17 December 2011. Nearly 200 people were killed and 375 missing in floods and landslides triggered by a tropical storm in southern Philippines, officials said. Tropical storm Washi slammed into the southern region of Mindanao bringing heavy rains that caused many rivers to overflow. The floods were worsened by the high tide, local officials said. EPA/DENNIS M. SABANGAN
Penampungan darurat korban badai WashiFoto: picture alliance/dpa

Pemerintah Kerahkan 20 Ribu Tentara

Penduduk dengan bergegas berusaha menyelamatkan diri, dengan membawa anak-anak atau keluarganya ke tempat penampungan darurat. Presiden Benigno Aquino memerintahkan dibangun 10 penampungan darurat. Untuk membantu para korban, pemerintah Filipina mengirim sekitar 20 ribu tentara, yang juga bertugas menemukan korban yang hilang.

“Angkatan laut kami dan pengawas pantai masih menyisir kawasan, terutama tempat di mana air sungai mengalir ke laut. Sampai saat ini kami dapat menyelamatkan 18 orang." Demikian dikatakan Roland Amarille, komandan brigade militer Filipina Sabtu (17/12) siang.

Lawrence Cruz, walikota Iligan yang berpenduduk 100 ribu jiwa menyebut bencana banjir itu bencana terburuk dalam sejarah kotanya. Menurut keterangan organisasi bantuan lebih dari 22 ribu keluarga kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut. Sementara ini air di berbagai tempat sudah menyurut. Meski demikian ribuan orang kehilangan segalanya dan harus membangun kembali kehidupannya dari awal.

DPA/DW/AFP/ Kostermans

Editor: Purwaningsih