1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hubungan Afghanistan dan Pakistan

Waslat Hasrat-Nazimi15 April 2013

Hubungan Afghanistan dan Pakistan sekarang makin renggang. Tapi kedua negara merupakan faktor penting dalam stabilitas di kawasan itu.

https://p.dw.com/p/18G9H
Hamid Karzai, left, shakes hands with Asif Ali Zardari in Kabul, Afghanistan, Tuesday, July 19, 2011. (Foto: Omar Sobhani, Pool, Reuters/AP/dapd)
Karsai dan Zardari di KabulFoto: dapd

Hubungan antara Kabul dan Islamabad sangat penting bagi situasi keamanan, terutama jika pasukan internasional tahun 2014 ditarik dari Afghanistan. Hubungan kedua negara akhir 2012 sebenarnya mulai membaik. Pakistan dan Afghanistan ketika itu sepakat bekerjasama dalam perundingan dengan Taliban.

Tapi beberapa hari lalu, Kementrian Luar Negeri Afghanistan mengumumkan akan melanjutkan perundingan dengan Taliban tanpa bantuan Islamabad. Sebelumnya, Afghanistan merasa yakin bahwa perundingan dengan Taliban hanya bisa berlangsung dengan bantuan Pakistan. Tapi jurubicara Kementrian Luar Negeri Afghanistan, Janan Musazai kini menuduh Islamabad menghambat pembicaraan itu.

Pengamat Afghanistan Jochen Hippler dari Universitas Duisburg-Essen melihat situasi ini sebagai perkembangan yang kritis. Menurut Hippler, Afghanistan tidak akan berhasil melakukan perundingan dengan Taliban sendirian saja. ”Afghanistan tidak akan menjadi stabil tanpa melibatkan Pakistan. Begitu juga Pakistan tidak akan stabil kalau Afghanistan tetap labil. Sengketa ini adalah langkah mundur.”

Saling Tidak Percaya

Afghanistan dan Pakistan memang sering berbeda pandangan tentang bagaimana menangani Taliban. Pakistan menuduh Afghanistan membiarkan anggota Taliban bersembunyi di daerah perbatasannya. Jadi Pakistan menembakkan roket ke kawasan Afghanistan. Sebaliknya, Afghanistan menuduh Pakistan yang membiarkan Taliban berkembang. Dinas rahasia Pakistan dituduh mendukung Taliban untuk mengacaukan Afghanistan dan memperkuat pengaruhnya.

Situasi di perbatasan antara kedua negara memang sulit diawasi. Perbatasan sepanjang 2500 kilometer itu adalah kesepakatan yang dibuat tahun 1893 antara penguasa Afghanistan Abdur Rahman Khan dan pejabat kolonial Inggris di India, Sir Henry Mortimer Durand. Perbatasan itu disebut ”Garis Durand”. Tapi Afghanistan tidak mengakui garis ini sebagai perbatasan resmi.

Jurnalis Pakistan Rahimullah Yusufzai menerangkan, antara kedua negara memang sudah ada sikap saling tidak percaya sejak dulu. ”Karena saling tidak percaya ini, insiden kecil bisa berkembang jadi ketegangan besar. Kedua pihak cenderung saling menyalahkan.” Pakistan adalah satu dari sedikit negara yang tahun 1996 mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan. Tokoh-tokoh penting Taliban sering melakukan pertemuan di kota Quetta.

Persaingan Dengan India

Pakistan khawatir, jika pasukan internasional ditarik dari Afghanistan tahun 2014, pengaruh Cina, Rusia dan India akan makin besar. Saat ini saja, India sudah memainkan peran penting. Pengamat Jochen Hippler menerangkan, Afghanistan dan India tahun 2011 sudah menandatangani ”kesepakatan strategis”. Kemungkinan besar, India akan menjadi mitra penting Afghanistan setelah 2014.

(From L to R) Indian Prime Minister Manmohan Singh, Afghanistan's President Hamid Karzai and Indian President Pranab Mukherjee in New Delhi November 12, 2012. REUTERS/B Mathur
Hamid Karzai berkunjung ke India, November 2012Foto: Reuters

Hubungan Afghanistan dengan India memang menjadi sorotan utama di Pakistan, yang tidak ingin India punya pengaruh besar di Afghanistan. Bagi Pakistan, isu Taliban bisa menjadi alat untuk menekan pemerintah di Kabul. Mantan pejabat milter Pakistan, Masood Akhtar menerangkan: ”Pakistan menuntut ada kesepakatan strategis tentang situasi setelah 2014. India tidak boleh memainkan peran penting di Afghanistan. Yang lebih penting lagi, tentara Afghanistan harus dilatih di Pakistan, bukan di India seperti yang direncanakan sekarang.”

Selama ada persaingan besar antara Pakistan dan India, sulit bagi Afghanistan mencari strategi yang tepat untuk menghadapi Taliban. Sebab Pakistan cenderung menggunakan isu Taliban untuk menekan pemerintah di Kabul agar tidak berhubungan erat dengan India.