1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Hilfsgelder statt Kampftruppen

Waslat Hasrat-Nazimi5 Desember 2014

Afghanistan tetap akan dibantu keuangan dan pelatihan aparat keamanan, juga setelah penarikan pasukan internasional. Sebagai imbal baliknya, presiden Ashraf Ghani menjanjikan reformasi.

https://p.dw.com/p/1Dzm9
Afghanistan Polizei Ausbildung
Latihan Polisi AfghanistanFoto: picture alliance/AP Photo

Donor internasional menegasan dalam konferensi Afghanistan di London, akan tetap memberikan bantuan bernilai jutaan Dolar setelah penarikan pasukan tempur ISAF. Terutama bantuan untuk pelatihan aparat keamanan dan pembangunan infrastruktur. Menlu AS John Kerry dalam pidatonya mengatakan, masyarakat internasional dengan itu mengharapkan sebuah Afghanistan yang stabil dan damai serta rukun dengan negara tetangga.

Dalam konferensi di London terutama dibahas bantuan pendidikan militer dan polisi di Afghanistan. Hingga tahun 2017, masih akan ditugaskan 12.000 tentara internasional untuk mendidik aparat keamanan negara itu. Tuan rumah konferensi, PM Inggris Cameron menegaskan; "Tindakan ini bukan hanya menguntungkan Afghanistan, melainkan juga masyaralat internasional."

Aschraf Ghani bei Afghanistan-Konferenz in London 04.12.2014
Presiden Aschraf Ghani janjikan perangi korupsi.Foto: Dan Kitwood/WPA Pool/Getty Images

Presiden Ashraf Ghani menjanjikan reformasi, terutama pemberantasan korupsi, penguatan peran perempuan dan pentaatan hak asasi sebagai imbal balik bantuan internasional. Disebutkan, Afghanistan hingga kini 90 persen ekonominya tergantung dari bantuan luar negeri, yang sayangnya sering menghilang ke kantong para koruptor. Juga aksi kekerasan berdarah kelompok radikal dan represi perempuan masih menjadi masalah sehari-hari

Hak urun rembug

Sementara itu menjelang konferensi, perwakilan masyakat sipil Afghanistan mengajukan tuntutan kepada pemerintah di Kabul serta donor internasional, agar warga mendapat lebih banyak porsi hak ikut berbicara. Selain itu para aktifis juga menuntut, agar meningkatkan investasi di bidang pendidikan, dan pemberdayaan hak-hak perempuan.

Kinderehe in Afghanistan
Pelanggaran hak perempuan masih jadi keseharian.Foto: Getty Images/P. Bronstein

Sejauh ini negara donor dan pemerintah di Kabul lebih memfokuskan pembangunan di sektor infrastruktur yang kasat mata. Ketimbang pendidikan dan penguatan hak-hak perempuan yang merupakan investasi jangka panjang tak kasat mata. Juga anggaran untuk pelatihan dan pendidikan aparat keamanan mendapat prioritas. Pasalnya, ancaman kekerasan kembali marak menjelang tahap final penarikan pasukan.

Organisasi pembela hak asasi "Amensty International" dan "Human Right Watch" juga mengkritik terbatasnya tempat di konferensi London bagi perwakilan warga dan organisasi pembela hak asasi. "Hanya 15 perwakilan Afghanistan dan internasional yang diundang. Ini mengecewakan," ujar Heater Barr dari Human Right Watch.

Konferensi Afghanistan di London dihadiri delegasi dari 70 negara. Jerman merupakan donor ketiga terbesar, dan sejak 2001 ini sudah memberikan kontribusi senilai 2,8 milyar Euro untuk pembangunan Afghanistan.