1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Afghanistan Rusuh, Karzai Minta Warga Tenang

27 Februari 2012

Puluhan tewas sekitar seminggu protes kekerasan terhadap pasukan ISAF, termasuk dua penasihat militer NATO. Pemerintah Jerman juga menarik sekitar 50 penasihatnya dari Kabul.

https://p.dw.com/p/14Aip
Diese Bilder sind von Amiri, freier Mitarbeiter der Afghanistan-Redaktion, gemacht worden. Die Fotos zeigen den afghanischen Präsidenten Hamid Karzai bei einer Pressekonferenz in Kabul. Foto: Amiri, DW, 26.2.2012
Hamid KarzaiFoto: DW

Untuk pertama kalinya sejak aksi protes kemarahan di Afghanistan, Presiden Afghanistan Hamid Karzai menyampaikan pidato di televisi. "Perasaan rakyat Afghanistan legitim dan harus dihormati. Dalam protes beberapa hari terakhir sampai 29 warga Afghanistan tewas sebagai martir, banyak lainnya luka-luka. Kehancurannya besar. Kami ikut bersedih dengan keluarga para martir."

Hamid Karzai meminta penduduk untuk menahan diri, tenang dan sabar. Meskipun perasaan dan kesedihan itu legitim, tapi rakyat tidak boleh membiarkan musuh perdamaian, stabilitas dan perkembangan Afghanistan menyalahgunakannya. Tidak boleh sampai kehidupan ataupun harta benda dihancurkan.

Selain itu Presiden Karzai mengulang permintaannya agar tentara Amerika Serikat yang terlibat dalam pembakaran Al Quran dihukum. "Saya meminta atas nama rakyat Afghanistan dan semua muslim di seluruh dunia agar Amerika Serikat mengajukan tentara yang bersalah ke pengadilan dan menghukumnya."

Pelaku Penembakan Penasihat ISAF Masih Buron

Namun Karzai tidak menyampaikan bagaimana proses semacam itu dilakukan dan hukuman apa yang dianggap pantas untuk itu. Juga untuk pria yang kemarin di pusat komando kementrian dalam negeri Afghanistan menembak mati dua penasihat militer NATO, Presiden Afghanistan Karzai tidak berkomentar. Ia menunjuk pada penyidikan bersama secara kemitraan dan menyampaikan rasa bela sungkawa kepada keluarga korban. Informasi konkrit sudah disampaikan kementerian dalam negeri Afghanistan yang menyatakan bahwa pelaku penembakan diduga petugas dinas rahasia Afghanistan. Pria berusia 25 tahun itu menghilang sejak terjadinya insiden berdarah Minggu (26/02) kemarin dan menjadi buron.

epa03119930 Riot police run to disperse the protestors during a protest against the alleged 'Koran burning' by the US troops, in Kabul, Afghanistan, 24 February 2012. Afghan authorities braced themselves for a fourth day of violent protests after Friday prayers on 24 February over the burning of copies of the Koran by the US military, despite calls for calm from Afghan president Hamid Karzai and an apology from US President Barack Obama. Reportedly at least six Afghans and two US soldiers were killed on 23 February during protests in several provinces of the country. EPA/S SABAWOON +++(c) dpa - Bildfunk+++
Protes di AfghanistanFoto: picture-alliance/dpa

Sesaat setelah serangan tembakan terhadap dua tentara NATO di kementerian dalam negeri yang dijaga ketat, kelompok radikal Taliban mengaku bertanggung jawab. Serangan itu merupakan aksi balas dendam berikutnya untuk penghinaan Al Quran, demikian disebutkan.

NATO Tarik Penasihat dari Afghanistan

Pakta pertahanan Atlantik Utara sudah menarik konsekuensi. Pasukan perlindungan untuk Afghanistan ISAF yang dipimpin NATO sudah menarik personilnya, yang menjadi penasihat, dari seluruh kementerian di Afghanistan. Ini atas alasan keamanan dan bersifat sementara. Demikian disebutkan NATO. Sejak pecahnya protes kekerasan Selasa (21/02) lalu lebih dari 30 orang tewas, diantaranya empat tentara Amerika Serikat. Setelah adanya kasus pembakaran Al Quran, Taliban menyerukan kepada aparat keamanan Afghanistan untuk beralih pihak dan membunuh warga asing.

Sandra Petersmann/Dyan Kostermans

Editor: Hendra Pasuhuk