1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ahmadinejad: Barat Salahgunakan Hak Veto

25 September 2012

Presiden Iran mengecam negara-negara barat karena tidak menggunakan hak veto terhadap Israel. Sebelumnya, beberapa pejabat Iran menyatakan ancaman akan menyerang Israel.

https://p.dw.com/p/16Dn2
Foto: Reuters

Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad berhasil memicu perdebatan hangat, sebelum sidang umum PBB resmi dimulai. Ahmadinejad Senin (24/09), menuduh negara barat menyalahgunakan hak veto di PBB.

"Beberapa anggota Dewan Keamanan dengan hak veto memilih untuk berdiam diri walau ada ancaman nuklir dari rezim palsu. Namun, di waktu bersamaan mereka merintangi kemajuan ilmiah dari negara lain," ujarnya. 

Ini referensi yang secara tidak langsung ditujukan kepada Israel yang juga memiliki program senjata nuklir yang belum diungkap secara resmi.

Iran tidak anggap serius ancaman Israel

Berbicara di New York, Ahmadinejad juga mengatakan kepada wartawan bahwa Iran siap untuk membela diri jika Israel benar-benar melancarkan serangan.

"Walau kami sangat siap membela diri sendiri, kami tidak menanggapi ancaman semacam itu secara serius," tegasnya.

Ahmadinejad akan berbicara di hadapan sidang umum PBB untuk terakhir kalinya pada hari Rabu (26/09), karena masa jabatannya sebagai presiden Iran akan berakhir tahun depan.

Pemerintah Iran pada akhir pekan lalu mengancam, akan terjadi "Perang Dunia Ketiga" jika Israel menyerang negaranya. PM Israel Benyamin Netanyahu memberi indikasi, bahwa Israel bisa menyerang instalasi nuklir iran.

Diplomat barat tuntut sanksi lebih banyak

Sebagai reaksi dari retorik agresif Iran, seorang juru bicara menteri luar negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan, Westerwelle dan menlu Inggris serta Perancis menginginkan sanksi baru dari Uni Eropa bagi program nuklir Iran yang kontroversial.

Westerwelle mengatakan kepada harian Jerman "Rheinische Post" Senin (24/09), bahwa "kemajuan negosiasi hingga sekarang belum memuaskan."

"Penting bagi kami untuk memperkeras sanksi," tambah Westerwelle.

Seorang diplomat Uni Eropa mengatakan, bahwa Westerwelle, menlu Perancis Laurent Fabius dan menlu Inggris William Hague menulis surat kepada petugas urusan luar negeri Uni Eropa Catherine Ashton menuntut dibukanya diskusi tentang kemungkinan sanksi tambahan bagi Iran.

Sanksi terbukti efektif

Menurut kantor berita AFP, dalam surat tersebut para menteri itu yakin bahwa sanksi Uni Eropa sebelumnya telah memiliki "efek luar biasa" dalam usaha membawa Iran kembali ke meja perundingan.

"Namun, kesediaan lanjutan Iran untuk terlibat dalam negosiasi dengan apa yang dijuluki kelompok E3+3 juga sangat dibutuhkan,“ ujarnya. Negosiasi yang dimaksud adalah perundingan antara pemerintah Teheran dan enam negara adidaya, tiga negara Uni Eropa beserta AS, Rusia dan Cina.

Para menteri mengidentifikasi energi, keuangan, perdagangan dan transportasin sebagai sektor-sektor penting yang berkaitan dengan program nuklir Iran. Negara-negara anggota Uni Eropa diminta mengajukan proposal sanksi relevan yang akan didiskusikan pada pertemuan antar menteri 15 Oktober mendatang.

Negara-negara barat menuduh, program nuklir Iran yang menurut Teheran hanya untuk kepentingan sipil, adalah upaya menutu-nutupi recana pembuatan senjata nuklir.

VLZ/AS (ap, reuters, afp)