1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Akhir dari Tol Gratis di Jerman?

Marlena Busch2 November 2013

Jerman butuh dana untuk memperbaiki jaringan jalan yang begitu luas. Partai-partai besar telah sepakat. Sejumlah politisi menyerukan penetapan biaya bagi kendaraan, sementara yang lain hanya ingin pendatang membayar.

https://p.dw.com/p/1AA6q
Foto: imago/Jochen Tack

Jerman memiliki jaringan jalan yang terdiri dari 13.000 kilometer tol dan 40.000 km jalanan utama. Berlin berencana untuk mengucurkan dana sekitar 7 miliar Euro pada tahun 2017 untuk membangun jalan baru dan memperbaiki jalanan yang sudah ada.

Banyak yang diantaranya dalam keadaan buruk, menurut Alexander Eisenkopf, seorang pakar manajemen mobilitas di Universitas Zeppelin di Friedrichshafen. "Banyak jembatan yang harus ditutup sebagian atau seluruhnya, dan perbaikan besar selama masih beroperasi akan sangat sulit. Pemerintah kota juga bermasalah dalam hal dana."

'Murni propaganda'

Jadi siapa yang harus membayar untuk menggunakan jalan? Ini pertanyaan yang dilontarkan banyak politisi Jerman. Saat ini hanya pengendara truk domestik dan internasional yang bayar tol di Jerman. Perhitungannya sesuai dengan jarak tempuh dalam tol dan jalanan utama, serta berlaku bagi kendaraan seberat 12 ton atau lebih.

Partai Uni Sosial Kristen (CSU) sampai memasukkan tol berbayar sebagai syarat untuk bergabung koalisi baru pemerintahan Kanselir Angela Merkel. Namun ketua partai Horst Seehofer bersikeras bahwa pengendara Jerman tidak perlu ikut membayar.

Banyak jalanan di Jerman sangat membutuhkan perbaikan
Banyak jalanan di Jerman sangat membutuhkan perbaikanFoto: picture-alliance/dpa

"Itu murni propaganda politik," kata Eisenkopf. "Harus dipertanyakan berapa pemasukan tol kalau hanya pendatang yang dikenakan biaya."

Namun tol berbayar dinilai akan mendapat tentangan dari warga Jerman, yang sudah membayar mahal untuk bensin dan pajak kendaraan.

Meski parlemen Jerman belum meresmikan tol berbayar, banyak pakar yang mengatakan tol berbayar tidak dapat dihindari.

Terus menekan biaya operasional

CSU mendukung model vinyet yang diterapkan di Austria dan Swiss: Di sana, pengendara membayar biaya tetap untuk menggunakan jalanan tertentu dalam jangka waktu tertentu. Austria misalnya, menawarkan vinyet tahunan, per dua bulan dan 10 hari.

Biaya pengoperasian sistem semacam ini relatif rendah, menurut Eberhard Rotter, juru bicara kebijakan transportasi kelompok parlemen CSU. "Tidak masuk akal apabila kita mendapatkan miliaran Euro dari vinyet tapi sistemnya memakan biaya 800 juta Euro," jelasnya kepada DW. "Targetnya harus mendapatkan lebih banyak pemasukan untuk memperbanyak jalan."

Tol berbayar sesuai jarak tempuh, seperti di Perancis dan Italia, lebih mahal dalam pengoperasian, tambah Rotter. Model ini rumit dari segi teknis dan lebih mahal bagi pengendara - sekitar 5 Euro setiap 100 km. Rotter menilai vinyet satu tahun di Jerman dapat dihargai sekitar 100 Euro.

Eberhard Rotter yakin biaya operasional jalan tol harus tetap rendah
Eberhard Rotter yakin biaya operasional jalan tol harus tetap rendahFoto: Eberhard Rotter

"Jelas bahwa kita tidak dapat menawarkan vinyet hanya kepada pendatang," lanjut Rotter. "Warga Jerman dan warga asing yang tinggal di Jerman juga harus punya vinyet."

Namun kelompok yang kedua bisa mendapat kompensasi melalui pajak kendaraan yang lebih rendah, tambahnya.

Butuh pemasukan dari pengendara Jerman

Pakar lain seperti Ralf Resch dari klub otomotif Jerman ADAC, mengatakan pembangunan dan perbaikan jalanan Jerman membutuhkan dukungan finansial dari siapapun yang menggunakannya. Kendaraan asing, yang jumlahnya sekitar 5 persen dari pengendara di jalanan Jerman "akan memberi masukan maksimum 262 juta Euro terhadap pemasukan tol," papar Resch kepada DW.

Jumlah itu menurutnya hanya setitik dalam ember, mengingat dana lebih dari 7 miliar Euro yang dibutuhkan untuk mempertahankan jaringan jalan. Namun jika 40 juta kendaraan yang terdaftar di Jerman harus membayar tanpa kompensasi pajak, kedua pemasukan dapat mendatangkan 4 miliar Euro per tahun untuk memperluas dan memperbaiki jaringan jalan Jerman.

Namun harus ditekankan bahwa pemasukan tambahan benar-benar digunakan untuk memperbaiki jalanan, karena pengendara Jerman telah berkontribusi 53 miliar Euro per tahun melalui pajak kendaraan, bensin dan pajak pertambahan nilai. Kurang dari sepertiga dana tersebut dipakai untuk infrastruktur transportasi. Sebagian besar dana lari ke program sosial seperti pembayaran jaminan sosial.