1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Berdarah Selimuti Idul Adha di Suriah

6 November 2011

Perayaan Idul Adha di Suriah diselimuti aksi berdarah. Tentara Suriah menembak mati belasan warga sipil hari Minggu (06/11). Pembunuhan ini merupakan aksi kekerasan berlanjut yang dilakukan militer di Kota Homs.

https://p.dw.com/p/1364O
Protes di SuriahFoto: AP

Liga Arab menyerukan pertemuan darurat terkait kegagalan Suriah dalam melaksanakan perencanaan perdamaian di negeri itu. Pertemuan akan digelar pada pekan depan.

Kepala panel Liga Arab untuk penanganan krisis, Perdana Menteri Qatar Syek Hamad bin Jassem al Thani mengungkapkan, apabila Suriah tidak menghormati komitmen, maka akan diambil keputusan yang diperlukan.

Sementara itu, menteri luar negeri Perancis Alain Juppe mengatakan pembunuhan berlanjut yang dilakukan tentara pemerintah Suriah menunjukan bahwa rezim Presiden Bashar al Assad tak punya niat untuk mengakhiri kekerasan berdarah terhadap kaum oposisi. Ditambahkannya jelas bahwa tidak ada lagi yang dapat diharapkan dari rezim Assad dalam menghormati komitmennya terhadap peta jalan damai Liga Arab.

Korban tewas terbanyak ditemukan di distrik Baba Amro, di Kota Homs yang merupakan pusat aksi protes. Demikian diungkap oleh Syrian Observatory for Human Rights dalam pernyataan tertulisnya. Pasukan keamanan juga dilaporkan menembak mati dua warga di Kota Hama, yang terletak lebih jauh ke utara. Pembunuhan juga terjadi di Provinsi Idlib, yang berbatasan dengan Turki. Aksi kekerasan juga terjadi di Talbi, kota yang terletak dekat Homs. Beberapa orang terluka, ketika aparat keamanan menembaki demonstran.

Insiden lain terjadi ketika pasukan militer menyisir kampong Zamalka dan Irbin, di Provinsi Damaskus, ujar Komite Koordinasi Lokal LCC, sebuah jaringan protes di Suriah.

Pada saat bersamaan gempuran dilakukan, radio negara tengah memberitakan Presiden Assad mengunjungi Mesjid Al Nur di utara kota Raqqa untuk melaksanakan shalat Idul Adha.

Bashar Assad syrischer Präsident beim Gebet
Presiden Bashar al Assad saat Idul AdhaFoto: dapd

Sedikitnya 60 orang tewas, sejak Presiden Assad menandatangani kesepakatan perjanjian damai tanggal 2 November lalu, di hadapan Liga Arab.

Peta jalan damai yang disodorkan Liga Arab merupakan seruan untuk diakhirinya aksi kekerasan, pelepasan tahanan, dan penarikan mundur tentaradari kawasan perkotaan, serta memberi kebebasan ruang gerak bagi pengamat dan media. Disamping itu, juga direncanakan pertemuan antara rezim yang berkuasa dengan kelompok oposisi.

Sebagai langkah pertama, untuk menandai hari raya Idul Adha, pemerintah Suriah pada hari Sabtu (05/11) lalu, membebaskan lebih dari 550 orang yang ditahan, akibat mengikuti aksi protes anti pemerintah.

Lembaga Syrian Observatory mengatakan, para tahanan di penjara di penjuru Suriah pada hari Minggu (05/11) melakukan aksi mogok makan, sebagai bentuk protes terhadap pemerintah, yang dianggap tidak memegang janji atas kebebasan di Suriah.

Pemimpin Liga Arab Nabil al Arabi memperingatkan kegagalan dalam kesepakatan peta jalan damai akan menjadi ‘bencana” bagi Suriah dan kawasan regional. Ia menuntut pemerintah Suriah segera mengakhiri aksi kekerasan.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperkirana, lebih dari 3000 orang tewas terbunuh dalam aksi gempuran militer di Suriah, sejak meletusnya aksi protes anti rezim yang berkuasa, pada pertengahan Maret lalu.

afp/rtr/dpa/ Purwaningsih

Editor : Linardy