1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Mogok di Yunani Terus Meluas

18 Oktober 2011

Kapal-kapal Yunani tidak bergerak dari pelabuhan, sampah membusuk di jalanan Athena. Pekerja yang mengamuk bersiap menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai protes atas kenaikan pajak dan pemotongan gaji.

https://p.dw.com/p/12uQZ
Aksi protes supir taksi di AthenaFoto: picture-alliance/dpa

Aksi mogok menentang program penghematan pemerintah Yunani melumpuhkan kegiatan sehari-hari warga. Selasa (18/10), pekerja perusahaan kereta api dan jurnalis bergabung dengan aksi protes dinas pengangkutan sampah, petugas kapal ferry dan pegawai pajak serta bea cukai. Transportasi ferry tidak tersedia selama dua hari berturut-turut, di trotoar terlihat tumpukan sampah. Dinas pengangkutan sampah sudah melakukan pemogokan selama 17 hari.

Para pegawai negeri memblokir jalan masuk menuju kementrian keuangan dan tenaga kerja. Pengacara juga bergabung dengan aksi protes. Serikat buruh menyerukan dilancarkannya aksi mogok massal selama 48 jam, yang puncaknya berlangsung hari Kamis (20/10). Di hari itulah, parlemen akan mengambil keputusan terkait usulan pemotongan lebih lanjut uang pensiun dan gaji pegawai negeri.

Hari Rabu (19/10) dan Kamis (20/10), guru, dokter, supir taksi, dan pegawai bank tidak akan bekerja. Begitu juga para pengawas lalu lintas udara yang dengan demikian akan melumpuhkan bandara-bandara di Yunani selama dua hari. Serikat buruh juga mengumumkan akan berkonvoi di kawasan gedung pemerintahan Athena. Dalam aksi mogok massal sejenis Juni lalu, terjadi bentrokan antara demonstran dan polisi.

Perdana Menteri Yunani Giorgos Papandreou memilih untuk berjuang memuaskan tuntutan kreditor internasional yang menginginkan aksi penghematan lebih ketat. Papandreou menyerukan warganya untuk bersatu. Ia menegaskan, program penghematan baru harus lolos agar Yunani bisa bangkit dari krisis.

Program penghematan baru berarti pemotongan drastis di sektor publik. Diantaranya 30 ribu pegawai negeri dirumahkan hingga akhir tahun dan hanya memperoleh gaji yang minim. Selain itu, pengurangan gaji sebesar 2,8 milyar Euro juga menimpa sektor publik. Yunani, negara zona Euro yang terancam bangkrut ini, harus menjalankan penghematan besar-besaran, agar memperoleh bantuan berikutnya dari paket penyelamatan sebesar 110 milyar Euro.

afp/dpa/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Agus Setiawan