1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Aksi Mogok Kacaukan Bandara di Spanyol

4 Desember 2010

Militer Spanyol mengambil alih kontrol lalu lintas udara, sejak Jumat malam (03/12) setelah petugas menara pengawas di bandara-bandara melakukan aksi mogok tanpa pemberitahuan sebelumnya.

https://p.dw.com/p/QPc1
Para penumpang memeriksa jadwal keberangkatan di bandara Barajas di Madrid, Jumat (03/12).Foto: AP

Pemerintah Spanyol mengggunakan segala upaya untuk menghindari kekacauan lalu lintas udara akibat aksi mogok tanpa pemberitahuan para petugas menara pengawas.

"Jika situasi tidak segera kembali normal, maka pemerintah akan memberlakukan situasi darurat", kata Menteri Dalam Negeri, Alfredo Perez Rubalcaba, seusai rapat istimewa kabinet, Sabtu pagi (04/12).

Sekitar 70% pengawas lalu lintas di bandara-bandara Spanyol meninggalkan pos mereka, atau tidak datang ke tempat kerja, hari Jumat. Aksi mogok yang dilakukan tanpa pemberitahuan itu menyebabkan kekacauan.

Maskapai terbesar Spanyol, Iberia, membatalkan seluruh penerbangannya sampai Sabtu ini. Menurut otoritas bandara sipil Spanyol, AENA, sekitar 250.000 penumpang terdampar di berbagai lapangan terbang di Spanyol.

Spanien Flughafen Stillstand
Para penumpang menunggu kepastian keberangkatan di bandara Barajas, Madrid , Jumat (03/12).Foto: AP

Jumat malam (03/12), PM Jose Luis Rodriguez Zapatero memerintahkan militer untuk mengambil alih kontrol lalu lintas udara, mengisi pos-pos yang ditinggalkan para petugas.

Aksi para pengawas udara berlangsung ketika Spanyol menghadapi salah satu akhir pekan tersibuk. Senin dan Rabu pekan depan adalah hari libur umum. Banyak orang meliburkan diri hari Selasa sehingga akhir pekan menjadi lima hari libur.

Aksi mogok tak resmi itu dilakukan beberapa jam setelah kabinet menyetujui paket reformasi tentang tata cara pengoperasian lapangan terbang.

Pemerintah menetapkan bahwa jumlah maksimal jam kerja para pengawas lalu lintas udara dalam setahun jam adalah 1.670 jam. Pemerintah juga mengumumkan rencana untuk menjual 49% saham AENA. Para pengawas, AENA dan Kementrian Perhubungan mengalami kebuntuan selama berbulan-bulan mengenai reformasi tersebut.

Keputusan kabinet hari Jumat adalah bagian dari upaya untuk memangkas pengeluaran, menaikkan pendapatan negara, menenangkan pasar, dan menghindari krisis hutang seperti yang dialami Yunani dan Irlandia.

Spanien Finanzkrise Finanzministerin Elena Salgado in Madrid
Menteri Keuangan Ssapnyol, Elena Salgado, saat mengumumkan paket penghematan pemerintah, Jumat (03/12).Foto: AP

Pemerintah Spanyol menyatakan aksi mogok para pengawas lalu lintas udara tidak dapat diterima.

Menteri pekerjaan Umum Jose Blanco mengatakan dalam konferensi pers bahwa pemerintah tidak akan membiarkan aksi pemerasan yang menggunakan warga sipil sebagai sandera.

Dengan mengerahkan militer, pemerintahan Zapatero menaikkan taruhan. Tujuannya untuk memaksa para pengawas lalu litnas udara untuk kemabli bekerja. Yang menolak dapat diproses secara hukum, dituntut di bawah hukum militer dan menghadapi ancaman hukuman sampai 10 tahun penjara.

"Jika seorang petugas pengawas tidak muncul di tempat kerjanya, ia akan segera ditahan dengan tuduhan kejahatan yang dapat berarti hukuman penjara berat", kata Menteri Dalam Negeri Spanyol, Alfredo Perez Rubalcaba.

Langkah ini tampaknya menunjukkan hasil. Sejumlah pengawas di Barcelona kembali bekerja, dan sejumlah penerbangan dibuka kembali. Namun sebagian besar lapangan terbang di Spanyol masih mengalami situasi chaos.

Walaupun terjadi kekacauan, para pemimpin serikat pekerja bersikukuh bahwa mereka tidak melakukan aski mogok. Namun Camila Cela, kepala serikat pengawas lalu lintas udara USCA mengatakan kepada Reuters, bahwa apa yang mereka lalukan adalah revolusi yang didukung rakyat.

Renata Permadi/afp/dpa/rtr

Editor: Edith Koesoemawiria