1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

161109 Amazon Porträt

18 November 2009

Tidak selalu bisnis online Amazon begitu sukses. Ia pernah juga mengalami masa-masa sulit.

https://p.dw.com/p/Ka8l
Pendiri Amazon Jeff Bezos ketika memperkenalkan buku digital Kindle di New YorkFoto: AP

Tahun 1994, Jeff Bezos mulai membuka bisnis buku onlinenya di kota Seattle. Setahun kemudian ia melansir situs Amazon.com. Ia sengaja memilih nama yang tidak langsung berhubungan dengan buku, sebab ia ingin menawarkan segala sesuatu. Bisnis ini sekarang menyebar ke berbagai negara, termasuk Jerman.

Sistem online Amazon diprogram sedemikian rupa, sehingga situs itu bisa mengenal para pelanggannya. Ia merekam kebiasaan pelanggan. Buku apa yang mereka beli atau mereka lihat. Lalu Amazon memberi penawaran-penawaran sesuai minat khusus pelanggan. Konsep ini ternyata sukses. Tahun 1998, Amazon mulai memperluas bisnisnya ke Inggris dan Jerman. Amazon juga aktif di Perancis, Cina dan Jepang.

Namun tahun 2000 banyak bisnis internet bertumbangan karena harapan yang terlalu tinggi dan tidak realistis. Amazon juga merasakan dampak keruntuhan bisnis internet. Labanya turun drastis. Tapi sejak awal Amazon memang tidak berharap pada keuntungan besar di tahun-tahun pertama. Ia mampu bertahan dan berhasil melewati krisis bisnis internet tanpa kerugian besar.

Tahun 1998, di internt dibuka Amazon Music Store yang menjual CD musik. Sekarang bermacam-macam baranyag yang ditawarkan. "Dari perhiasan, jam, sepatu sampai bahan makanan. Pokoknya semua jenis produk yang dicari pelanggan online," kata Christina Höger dari Amazon Jerman.

Yang juga sukses adalah portal pasar yang disebut Marketplace. Di sini pelanggan bisa menawarkan barang yang mau mereka jual, baru atau bekas. Amazon bersaing langsung dengan portal lelang yang paling populer, eBay. Di Amerika Serikat, Jerman dan Perancis orang sekarang bisa membeli musik MP3 lewat Amazon. Produk terbarunya adalah alat pembaca buku digital, yang dinamakan Amazon Kindle. Penyebarannya memang belum terlalu luas. Kindle bisa dibeli di Jerman di lebih 100 toko.

"Pelanggan di Jerman sekarang punya akses pada lebih 250.000 buku, yang bisa mereka unduh lewat jaringan tanpa kabel. Memang tawarannya masih terbatas pada buku bahasa Inggris. Tapi target kami nantinya, setiap buku bisa ditawarkan dalam waktu 60 detik," jelas Christina Höger.

Buku digital adalah salah satu proyek masa depan yang paling menarik pada perusahaan Amazon. Nantinya, para penulis tidak perlu lagi mencari penerbit untuk menjual karya tulis mereka. Mereka bisa langsung menjualnya lewat Amazon.

Karsten Kurze/Hendra Pasuhuk

Editor: Yuniman Farid