1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ambisi Baru Rusia di Ruang Angkasa

14 April 2013

Presiden Vladimir Putin, mengungkapkan ambisi baru Rusia dalam program ruang angkasa. Untuk pertama kalinya pasca perang dingin, negara itu mengungkapkan keinginan mengejar ketinggalan dalam teknologi ruang angkasa.

https://p.dw.com/p/18Eys
Foto: Reuters

Bicara melalui hubungan video dengan para awak Stasiun Ruang Angkasa Internasional, Putin hari Jumat (12/4) mengatakan bahwa fasilitas yang diberi nama Vostochny Cosmodrome di masa depan akan dipakai Rusia untuk meluncurkan para astronotnya untuk menjelajah ruang angkasa. Presiden Rusia itu mengatakan, fasilitas tersebut akan terbuka juga bagi Amerika dan Eropa.

Pernyataan ini disampaikan Putin dalam rangkaian acara memperingati kesuksesan kosmonot Yuri Gagarin sebagai manusia pertama yang berhasil ke ruang angkasa pada tahun 1961. Sebuah proyek ambisius pada masa itu, yang menggambarkan sengitnya perlombaan program luar angkasa era perang dingin.

Ambisi Baru

Dengan latar peluncuran roket berapi-api, Putin juga mengatakan bahwa ia ingin Vostochny Cosmodrome membantu mengejar ketinggalan Rusia dari kekuatan lain dalam mengeksplorasi orbit di luar bumi.

"Kami tertinggal di belakang dunia dalam beberapa hal,” kata Putin dalam sebuah tur tempat peluncuran masa depan di timur Siberia dekat perbatasan Cina.

Rusia menginginkan Vostochny, tempat yang diharapkan bakal menghasilkan sebuah generasi baru roket yang mampu membawa beban lebih berat ke ruang angkasa.

Sambil memberi selamat kepada para Astronot atas apa yang dikenal di Rusia sebagai Hari Eksplorasi Ruang Angkasa, Putin mengatakan: ”Ini bukan sekedar salam biasa, ini adalah salam dari tempat pembangunan masa depan kita.”

Ia mengatakan bahwa peluncuran pertama dari Vostochny akan dilakukan pada 2015 sementara peluncuran penerbangan berawak pertama akan dilakukan pada tahun 2018. Situs yang terletak di dekat pantai Pasifik Rusia dipilih agar para kosmonot bisa mendarat di air setelah misi mereka.

“Saya sangat berharap bahwa itu akan dipergunakan tak hanya oleh para ahli kami, tapi juga kolega dari Amerika Serikat, Eropa dan Negara-negara lain,” kata dia.

“Ruang angkasa adalah bidang aktivitas yang membuat kita melupakan semua masalah dalam hubungan internasional,” kata Putin, yang selama ini menghadapi kritik dari Amerika dan Eropa atas masalah hak asasi manusia sejak ia kembali ke Kremlin Mei tahun lalu.

Ruang Angkasa yang Lebih Jauh

Putin yang punya ambisi mengembalikan kejayaan Moskow di era Uni Soviet, mengatakan bahwa Rusia akan mengeluarkan biaya hingga 52 juta dollar untuk eksplorasi ruang angkasa hingga tahun 2020.

“Sudah jelas bahwa pada abad-21 Rusia harus menjaga statusnya sebagai kekuatan ruang angkasa terkemuka,“ kata Putin.

Uni Soviet berhasil melompati Amerika dalam perlombaan ruang angkasa saat berhasil meluncurkan satelit Sputnik pada tahun 1957, proyek percobaan ke bulan pada 1959 dan kesuksesan Gagarin sebagai manusia pertama yang selama 108 menit berhasil mengorbit di luar angkasa. Namun kemudian, Rusia absen dari ruang angkasa untuk lebih dari 20 tahun.

ab/ hp (rtr/afp/ap)