1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

170310 Israel USA

17 Maret 2010

Hari Selasa, Clinton menegaskan bahwa Amerika memiliki komitmen yang tak tergoyahkan kepada Israel. Meski begitu dalam sengketa yang terakhir, Utusan Khusus AS, George Mitchel menangguhkan kunjungannya ke Timur Tengah

https://p.dw.com/p/MUzq
Foto: picture alliance / abaca

Lebih dari 3,000 orang polisi masih berjaga-jaga di sekitar kota tua Yerusalem hari Rabu (17/3) , namun kompleks masjid Al-Aqsa di tepi barat sudah dibuka kembali bagi turis dan penduduk beragama Islam usai kerusuhan terbesar yang terjadi dalam bulan terakhir ini.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton menepis pandangan bahwa terjadi krisis dalam hubungan AS- Israel, setelah ia melontarkan kritik keras sehubungan rencana pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur. Hari Selasa, Clinton menegaskan bahwa Amerika memiliki komitmen yang tak tergoyahkan kepada Israel.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanjahu menyambut keterangan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, yang menegaskan bahwa hubungan Amerika Serikat dan Israel tidak tergoyahkan oleh sengketa yang terakhir ini.

Selasa malam di Yerusalem, ia menyatakan tergerak oleh kehangatan kata-kata Clinton. PM Israel itu menekankan, bahwa pemerintahnya sudah menunjukan keinginan untuk berdamai selama 12 bulan terakhir, baik itu dalam perkataan maupun melalui tindakan. Bersamaan dengan itu, Netanyahu menyalahkan otoritas otonomi Palestina, yang menyampaikan berbagai tuntutan sebelum bersedia kembali ke meja perundingan, dan selain itu telah meluncurkan kampanye global anti Israel.

Harian „Ha'aretz“melaporkan hari ini, Netanjahu tengah menyiapkan jawabannya untuk tuntutan pemerintah AS, untuk mengubah posisinya mengenai rencana pembangunan pemukiman Yahudi di Yerusalem Timur dan memenuhi tuntutan Presiden Palestina Abbas. Sementara itu penasehat Netanyahu, Dore Gold memperkirakan, bahwa Perdana Menteri Israel itu akan bersikeras, "Kepentingan utama pemerintahan harus tetap dijaga, agar tidak tercitra bahwa Israel dapat dipaksa melakukan sesuatu. Memang semua pihak perlu saling mendekatkan diri, saling memaklumi, bernegosiasi dengan negara tetangga dan mendukung inisiatif-inisiatif ini, meskipun begitu kepentingan negara ini harus dijaga, dan Yerusalem merupakan salah satu diantaranya.“

Dalam perjalanannya ke Timur Tengah, Catherine Ashton, pejabat TInggi Urusan Luar Negeri Uni Eropa akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Lieberman, kemudian dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Seperti Clinton, awal pekan ini juga Ashton mengritik tajam proyek pemukiman di Yerusalem Timur yang kontroversial itu . Pernyataan Israel mengenai proyek pemukiman itu, saat kunjungan Wakil Presiden AS, Joe Biden, telah memicu kerusuhan hebat.

Harian „Yedioth Achronoth“ yang mengutip informasi kalangan militer Israel mengatakan bahwa situasi sudah kembali aman. Namun radio Israel melaporkan, bahwa penduduk Arab di Yerusalem Timur tampak siap untuk bangkit melawan, "Saya katakan, di Yerusalem kami semua ingin berintifada. Di sini hanya ada masalah, tak ada pekerjaan, tak ada apa-apa. Kami di sni tercekik. Saya katakan, di seluruh negeri kami akan melakukan intifada. Mereka akan berintifada!“

Dalam kerusuhan kemarin puluhan warga Palestina dan sekitar 15 polisi Israel terluka. Diperkirakan pasukan keamanan akan terus bersiaga hingga hari Jumat.

Clemens Verenkotte / Edith Koesoemawiria
Editor: Hendra Pasuhuk