1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Amnesty: 17.000 Tahanan Suriah Tewas Disiksa

18 Agustus 2016

Tahanan politik di Suriah mengalami penyiksaan berat yang tidak jarang berujung maut. Hingga kini sekitar 17.000 narapidana tewas di penjara. Temuan tersebut dilaporkan Amnesty International.

https://p.dw.com/p/1Jk62
Symbolbild Syrien Gefängnis
Foto: Getty Images/AFP/J. Eid

Lebih dari 17.000 tahanan politik Suriah tewas di penjara lantaran penyiksaan, wabah penyakit atau sebab lain. Laporan tersebut dirilis oleh organisasi HAM, Amnesty International, Rabu (18/8).

Laporan tersebut antara lain bersumber pada hasil wawancara dengan 65 korban penyiksaan yang mengeluhkan buruknya situasi kemanusiaan di penjara militer Saidnaya, Damaskus, yang dioperasikan oleh dinas rahasia Suriah.

Menurut temuan Amnesty, salah satu metode penyiksaan yang paling sering digunakan adalah hukuman cambuk, sengatan listrik, pemerkosaan dan tindak kekerasan seksual lainnya, mencabut kuku secara paksa serta siraman air panas.

"Katalog kisah horor yang tercantum dalam laporan ini secara detail menunjukkan penganiayaan yang dialami tahanan sejak hari pertama," kata Philip Luther, Ditektur Timur Tengah dan Afrika Utara di Amnesty International.

Maraknya penyiksaan oleh rejim Suriah berawal dari demonstrasi pro demokrasi selama musim semi Arab 2011 silam. Reaksi keras pemerintah kemudian memicu perang saudara yang merenggut lebih dari 250.000 korban jiwa dan menciptakan 4,8 juta pengungsi.

Laporan Amnesty bersumber pada data statistik yang dikumpulkan Human Rights Data Analysis Group, HRDAG. Lembaga yang berbasis di San Fransisco, AS, itu menggunakan metode ilmiah untuk menganalisa pelanggaran HAM. Temuan mereka menyebut 17,723 tahanan tewas di Suriah antara Maret 2011 hingga Desember 2015.

"Jika menimbang puluhan ribu penduduk yang menghilang di berbagai penjara di Suriah, jumlah aslinya bisa dipastikan jauh lebih tinggi," tulis Amnesty.

rzn/yf (ap,afp)