1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Analisa Dinas Rahasia Jerman Kini Tumpul?

6 Januari 2010

Kekeliruan dinas rahasia saat ini menjadi santapan hampir setiap hari para konsumen berita. Misalnya latar belakang percobaan serangan terhadap pesawat AS di Detroit. Di Jerman, dinas rahasia juga sering berbuat keliru.

https://p.dw.com/p/LMPm
Foto: dpa

Mantan kanselir Jerman Helmut Schmidt pernah menertawakan dinas rahasia Jerman BND. Ia mendapat informasi lebih banyak dari koran Swiss "Neue Zürcher Zeitung" daripada dari dinas rahasia Jerman, kata Schmidt. Hal ini disampaikan mantan kepala dinas rahasia yang kemudian menjabat sebagai wakil menteri dalam negeri Jerman, August Hanning.

Dalam konferensi pakar dan pengamat keamanan bertajuk “Dinas Rahasia dan Proses Pengambilan Keputusan Politik“ yang digelar Yayasan Hanns Seidel, Hanning menyoroti kinerja dinas rahasia Jerman. Katanya, tidak ada dinas rahasia lain di dunia ini yang sangat diperhatikan dan diamati secara kritis di dalam negeri seperti dinas rahasia Jerman. Ini mungkin karena masa lalu Jerman.

Pengamat dinas rahasia asal Swiss dan redaktur harian “Neue Zürcher Zeitung“, Eric Gujer menyimpulkan bahwa pengawasan dinas rahasia di Jerman, juga oleh parlemen, menyulitkan kerja mereka. Gujer juga mengritik dinas rahasia Jerman. Kualitas prediksi dinas rahasia Jerman saat ini hanya sedikit lebih baik dari seorang peramal. Menurut Eric Gujer, alasannya beragam.

"Ini tidak lagi seperti masa perang dingin, di mana terdapat musuh nyata. Saat ini situasi bisa berubah sangat cepat, dan dalam situasi ini dinas rahasia tidak dapat bereaksi cukup bagus seperti dulu pada masa perang dingin. Ketika itu mereka bisa secara perlahan mendekati musuh. Zamannya sudah berlalu," kata Gujer.

Selain perubahan situasi kerja, ada pula alasan akibat kesalahan sendiri, demikian dijelaskan Gujer. Terutama di Jerman, karena birokrasi terlalu berlebihan dalam institusi dinas rahasia itu sendiri. Jadi mereka menyepelekan informasi yang dikumpulkan dan tidak melakukan analisa yang baik.

"Hal yang berhubungan juga adalah dengan jumlah anggota dinas rahasia dan sumber dayanya yang dibuat pas-pasan. Jadi mereka terengah-engah meloncat dari suatu bencana ke bencana berikutnya," papar Gujer.

Idealnya dinas rahasia harus selalu melakukan pengamatannya dalam skala luas secara kontinyu. Di sini dinas rahasia akan dibuat waspada untuk mengenal perkembangan atau melakukan tindakan yang tepat terhadap kejadian yang tiba-tiba. Kendati saat ini operasi berskala luas sudah tidak lagi dilakukan karena terbatasnya dana dan personal. Tapi tetap ada ribuan halaman informasi yang dikumpulkan berpekan-pekan, yang kemudian disaring dari berbagai institusi untuk diteruskan, hingga akhirnya tiba di tangan pengambil keputusan politik.

Tentu kesuksesan dan kegagalan kerja dinas rahasia tidak tergantung hanya pada kualitas pengenalan masalah, namun juga bagaimana politik siap untuk menggunakan informasi ini.

Hal penting adalah kompetensi kepala dinas rahasia. Mereka harus berpengalaman agar disegani. Meski dalam pengalaman sehari-hari, pendapat mereka sering tidak cocok dengan pendapat para politisi, sehingga mereka tidak dipedulikan.

Hans-Georg Wieck, mantan kepala dinas rahasia Jerman BND mengatakan, "Bahaya ini selalu ada. Namun jika seseorang punya pengalaman sendiri dalam taraf internasional, maka pernyataannya akan dianggap serius. Apakah kemudian akan ditindaklanjuti, itulah pertanyaannya. Walau pun hubungan dengan politik tidak selalu baik, saya selalu mendapatkan akses dan waktu untuk bicara seperti yang saya perlukan."

Hans-Georg Wieck menyimpulkan bahwa tantangan terhadap dinas rahasia dalam beberapa tahun terakhir berubah drastis. Titik balik terdalam adalah dengan berakhirnya konflik antara timur dan barat. Namun potensi ancamannya masih ada hingga kini dan merupakan tugas dinas rahasia untuk mengenalinya dan menanganinya. Dalam hal ini, teknik dari masa lalu tidak dapat diterapkan pada zaman sekarang. Tapi tetap ada kemungkinan untuk mengenali bahaya dan memberi peringatan. Apa yang direncanakan manusia, harus juga dapat dikenali manusia.

Peter Phillip/Luky Setyarini

Editor: Hendra Pasuhuk