1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

021210 Extremus Terror

2 Desember 2010

Peringatan adanya ancaman serangan teror makin sering dikeluarkan. Perusahaan Extremus, yang khusus menawarkan asuransi serangan teror bagi perusahaan-perusahaan besar, makin sibuk melayani klien baru.

https://p.dw.com/p/QO9f
Gambar simbol serangan teror

Sampai sekarang belum ada kasus asuransi teror di Jerman, kata Dirk Harbrücker, direktur perusahaan Extremus. Jerman memang belum mengalami serangan teror dalam skala besar. Extremus menawarkan asuransi terhadap serangan teror. Ada sekitar 1300 perusahaan yang jadi kliennya, dengan 7000 gedung yang diasuransikan. Pelanggannya adalah perusahaan properti, perbankan, industri besar dan pengelola bandar udara. Pada acara-acara akbar, misalnya penyelenggaraan Piala Dunia tahun 2006, stadion-stadion sepak bola juga diasuransikan.

Extremus hanya melayani perusahaan besar. Nilai yang diasuransikan minimal 25 juta Euro. Ini termasuk ganti rugi untuk kerusakan harta benda dan kerugian bisnis akibat serangan teror. Dirk Harbrücker menjelaskan, ”Untuk resiko senilai 25 juta Euro, premi asuransinya sekitar 3 ribu Euro setahun. Preminya tergantung dari lokasi perusahaan dan resiko serangan teror. Untuk perusahaan properti besar yang punya aset di seluruh Jerman, nilai resikonya bisa mencapai miliaran Euro. Untuk itu, preminya juga bisa mencapai jutaan Euro. Premi asuransi kami yang paling tinggi saat ini sekitar 2,5 juta Euro.”

Extremus dibentuk oleh beberapa perusahaan asuransi internasional yang melibatkan perusahaan Jerman. Mereka belajar dari pengalaman serangan teror 11 September 2001 yang menghancurkan menara kembar World Trade Centre di New York. Ketika itu, perjanjian asuransi mengatur ganti rugi untuk segala bentuk kerusakan. Ketika terjadi serangan teror, perusahaan asuransi terpaksa harus membayar ganti rugi yang cukup besar. Menurut perkiraan, nilai ganti rugi mencapai 35 miliar Euro. Sejak itu, serangan teror diasuransikan secara khusus.

Extremus adalah perusahaan pertama di Jerman yang menawarkan jasa asuransi serangan teror. Di Inggris, asuransi terhadap serangan teror sudah ada sejak lama. Sampai tahun 90-an Inggris mengalami banyak serangan teror dari kelompok perlawanan Irlandia, IRA. Perusahaan asuransi di Inggris merasa tidak sanggup menutup ganti rugi akibat serangan teror dengan jasa asuransi biasa. Jadi kasus teror harus diasuransikan secara khusus. Untuk itu, perusahaan asuransi minta agar pemerintah ikut membayar ganti rugi. Sebab serangan teror umumnya tidak ditujukan terhadap individu, melainkan terhadap politik sebuah negara.

Di Jerman, pemerintah juga memberi jaminan ganti rugi, kalau ada pabrik atau bandara yang hancur karena serangan teror. Direktur Extremus Dirk Harbrücker menjelaskan, "Perusahaan kami wajib menyiapkan dana sekitar 2 miliar Euro. Lalu ada jaminan negara sampai 8 miliar Euro. Semua klaim ganti rugi dalam setahun akan dihitung. Kalau jumlahnya melewati 2 miliar Euro, negara akan menutup kekurangannya. Untuk jaminan ini, kami membayar premi kepada pemerintah."

Asuransi terhadap serangan teror tidak termasuk kerugian yang terjadi akibat serangan senjata kimia, biologis atau radiasi nuklir. Sebab dampaknya terlalu luas dan sulit diukur. Perusahaan Extremus memperkirakan, tahun 2010 ini omset dari premi asuransi serangan teror bisa mencapai 52 juta Euro.

Monika Lohmüller/Hendra Pasuhuk

Editor: Andy Budiman