1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Singapur

2 Juni 2011

Kanselir Jerman Angela Merkel mengakhiri lawatan ke Asia, Kamis ini (02/06). Di Singapura, ia mempromosikan stabilitas mata uang Euro di tengah krisis utang beberapa negara penggunanya.

https://p.dw.com/p/11Sxk
Germany's Chancellor Angela Merkel, right, meets with Singapore's former Minister Mentor Lee Kuan Yew, left, at the Istana or Presidential Palace on June 1, 2011 in Singapore. (AP Photo/Wong Maye-E)
Mantan PM Singapura Lee Kwan Yew dan Kanselir Jerman Angela MerkelFoto: AP

Ia adalah perempuan pertama yang berbicara di depan forum ekonomi ASEAN. Angela Merkel menggunakan kesempatan itu untuk mempromosikan mata uang Euro. Uni Eropa memiliki krisis utang, dan bukan krisis mata uang, demikian Merkel.

"Saya ingin menegaskan bahwa Jerman paham pentingnya Euro, identitas Jerman adalah Euro dan Jerman sangat diuntungkan oleh Euro," kata Merkel.

Jerman juga akan terus berkomitmen agar negara-negara di Eropa bersama meningkatkan kemampuan bersaingnya. Dalam akhir lawatannya di Singapura, Merkel menekankan kembali pentingnya hubungan ekonomi antara Jerman dan Singapura. Sekitar 1200 perusahaan Jerman membuka cabang di Singapura.

Merkel: Penegakan HAM Merupakan Kewajiban Global

Merkel juga memuji perhimpunan negara Asia Tenggara ASEAN dan mengimbau untuk menegakkan HAM di Myanmar. "Penegakan HAM, bagi kebebasan dan demokrasi bukanlah kewajiban regional, melainkan global. Dari pandangan ini, Singapura merupakan mitra penting bagi kami," ungkap Merkel.

Myanmar akan mendapat giliran menjabat kepemimpinan ASEAN. Memang Myamar baru menggelar pemilu, namun nyatanya junta militer tetap berkuasa dengan selimut "demokrasi"-nya. Merkel juga menyinggung penegakan HAM di Singapura, terkait pembatasan kebebasan berpendapat, dalam pertemuan dengan PM Lee Hsien Loong. Beberapa hari lalu seorang penulis Inggris dijatuhi hukuman penjara enam minggu. Ia terbukti bersalah karena mengritik sistem peradilan di Singapura, terutama pelaksanaan hukuman mati.

Merkel Tidak Menanggapi Rencana Atom India dan Singapura

Indian Prime Minister Manmohan Singh, right, and German Chancellor Angela Merkel hold documents before exchanging them during a signing of agreement ceremony in New Delhi, India, Tuesday, May 31, 2011. Merkel is in India for talks with the country's prime minister on trade and defense. (Foto:Saurabh Das/AP/dapd)
Kanselir Jerman Angela Merkel dan PM India Manmohan SinghFoto: dapd

Dalam lawatannya di Asia, Angela Merkel mendapat pertanyaan mengenai penggunaan nuklir sebagai sumber energi. Keputusan politik bahwa selambatnya 2022 Jerman tidak akan lagi menggunakan energi nuklir mendapat perhatian di India dan Singapura. Kedua negara itu menilai Jerman sebagai perintis dalam penggunaan energi atom.

Ketika jumpa pers Angela Merkel dan PM Singapura Lee Hsien Loong, seorang wartawan bertanya tentang keputusan Jerman tersebut pada Lee Hsien Loong. Akhir tahun lalu PM Lee menyebut bahwa penggunaan energi atom merupakan "bagian penting dalam solusi masalah energi kemanusiaan". Singapura berencana mendirikan reaktor nuklir pembangkit energi.

Singapura belum memutuskan, jawab Lee Hsien Loong. Dikatakannya, penggunaan energi atom merupakan pilihan yang harus dikaji. Singapura harus memahami bentuk energi nuklir ini, karena tidak akan punah begitu saja. Lee Hsien Loong menambahkan, walau pun Singapura tidak memproduksi listrik dari energi atom, negara itu akan membantu negara tetangga yang akan menggunakannya. Selain itu Singapura juga harus memahami konsekuensi dari penggunaan energi atom negara tetangga. Merkel tidak menanggapi visi atom Lee.

Sikap yang sama ditunjukkan Merkel dalam persinggahan sebelumnya di India, ketika PM Manmohan Singh menyatakan akan terus menggunakan energi nuklir, bahkan meningkatkannya. Dalam jumpa pers bersama Singh, Merkel hanya mengatakan bahwa setiap negara bebas menentukan dari mana pasokan energinya.

Kanselir Jerman Dukung Kandidat Direktur IMF dari Negara Non-Eropa

Di Singapura, menanggapi pertanyaan wartawan tentang siapa penerus Dominique Strauss-Kahn, Angela Merkel menunjukkan sikap terbuka terhadap kandidat direktur Dana Moneter Internasional dari negara non Eropa.

"Saya yakin, dengan kenyataan bahwa Dominique Strauss-Kahn tidak menduduki jabatannya di IMF hingga akhir periode, ada alasan bagus mengapa tidak usah ada kandidat dari Eropa," jelas Merkel.

Kamis pagi, Angela Merkel mengunjungi Kebun Botani Singapura. Nama Angela Merkel diabadikan menjadi nama spesies anggrek, Dendrobium Angela Merkel. Spesies baru itu merupakan persilangan anggrek Dendrobium liar dengan Dendrobium Susilo Bambang Yudhoyono.

Udo Schmidt/Luky Setyarini

Editor: Renata Permadi