1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Annan : Ancaman Perang Sipil di Suriah

8 Juni 2012

Utusan internasional Kofi Annan mengatakan, kekerasan yang meningkat di Suriah hampir mewujudkan perang sipil. Sekjen PBB menyuarakan frustasi yang sama.

https://p.dw.com/p/15AQ8
Foto: dapd

Utusan khusus masalah Suriah Kofi Annan dan sekjen PBB Ban Ki Moon melaporkan situasi di Suriah kepada Dewan Keamanan PBB di New York, Kamis (7/6). Annan mengatakan, walau pasukan di Suriah tidak menghormati rencana perdamaiannya, ia masih berharap upayanya akan berhasil.

"Jika tidak ada perubahan, masa depan Suriah akan berupa represi brutal, pembantaian, kekerasan sektarian dan bahkan perang sipil," ujar Annan kepada dewan. Dalam hal ini, "semua warga Suriah akan kalah". Ia menambahkan, "aksi individu atau intervensi tidak akan menyelesaikan krisis."

Diplomat asal Ghana ini berbicara kepada wartawan usai sesi di Dewan Keamanan, bersama sekjen PBB dan sekjen Liga Arab Nabil el Arab. Annan yakin rencana perdamaiannya akan berjalan, jika pihak yang melanggarnya mendapat "konsekuensinya".

"Kami bertiga sepakat, " kata Ban, "Suriah bisa cepat beralih dari posisi tidak stabil menjadi kekacauan tak terkendali. Ancaman perang sipil sangat nyata dengan dampak buruk bagi Suriah dan wilayah sekitarnya."

Tim pengamat PBB ditembaki

Dewan Keamanan PBB bertemu sehari setelah laporan "pembantaian" di kota Qubair, di pusat wilayah Hama. Aktivis oposisi mengatakan, pasukan pemerintah dan milisi yang loyal kepada Presiden Bashar al Assad membunuh 78 orang, sementara pemerintah di Damaskus mengatakan pembunuhan dilakukan oleh teroris.

Syrien UN Beobachter in Damaskus
Tim pengamat PBB di DamaskusFoto: picture-alliance/dpa

Tim pengamat PBB yang berada di Suriah sebagai bagian dari rencana perdamaian Annan, berniat mendatangi lokasi kejadian hari Kamis (7/6). Namun, mereka "ditembaki senjata" dan ditolak kehadirannya oleh militer Suriah.

Annan juga mengatakan, perundingan akan kemungkinan dibentuknya "kelompok penghubung" Suriah yang mungkin bisa mencari solusi konflik akan dilanjutkan. "Kita tidak bisa menyelesaikannya hanya dengan berfokus pada pelaku di dalam negeri. Kita harus melibatkan pemain regional dan internasional. Mereka harus menjadi bagian solusi. Iran, sebagai negara penting di wilayah tersebut, saya harap akan menjadi bagian dari solusi," ujar Annan.

Rusia telah mengatakan, Iran akan menjadi anggota ideal bagi kelompok penghubung. Namun, usulan tersbeut ditolak oleh AS, Inggris dan Perancis. Mereka menuduh pemerintah di Teheran mempersenjatai militer Suriah. Konflik Suriah telah membelah Dewan Keamanan PBB. Negara-negara barat dan negara liga Arab bertentangan dengan anggota tetap Rusia dan Cina. Keduanya menentang intervensi militer di Suriah.

vlz (AFP, AP, dpa, Reuters)