1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Annan Lihat Kemajuan Kecil di Suriah

4 Mei 2012

Utusan khusus masalah Suriah Kofi Annan tetap melihat kemajuan kecil di negara itu meskipun kekerasan berkepanjangan. Annan harus segera menyodorkan laporan kepada DK PBB yang menentukan strategi Suriah mendatang.

https://p.dw.com/p/14qLW
epa03186160 UN-Arab League envoy Kofi Annan attends the meeting of Arab ministerial committee on Syria, in Doha, Qatar, 17 April 2012. Media reports state the UN-Arab League peace envoy Kofi Annan will brief the Arab League on the peace plan aimed at ending the conflict in Syria. United Nations peace observers started on 16 April monitoring a shaky ceasefire. EPA/STRINGER +++(c) dpa - Bildfunk+++
Kofi AnnanFoto: picture-alliance/dpa

Kekerasan sebagian berkurang, sebagian tetap berlanjut. Demikian diumumkan jurubicara utusan PBB dan Liga Arab Kofi Annan. Ada „tanda-tanda untuk perkembangan, juga meskipun kemajuan itu lamban dan kecil.“ Sebuah krisis yang berlangsung sejak lebih dari satu tahun tidak dapat diselesaikan dalam „satu hari atau satu pekan“, ditambahkan jurubicara Annan. Bahkan sejumlah senjata berat sudah ditarik.

Rencana perdamaian mantan Sekjen PBB Kofi Annan, selain gencatan senjata juga pengiriman misi pengamat serta akses bebas ke suriah bagi jurnalis dan organisasi bantuan. Sementara ini terdpat sekitar 50 pengamat internasional di Suriah. Selanjutnya jumlah pengamat ini akan ditambah menjadi 300.

In this photo released by the Syrian official news agency SANA, a general view shows the site where one of two bombs exploded near a military compound, in the city of Idlib, northwestern Syria, Monday, April 30, 2012. Two powerful bombs exploded near a military compound in the northwestern Syrian city of Idlib on Monday, killing several people and causing heavy damage, Syrian state media and opposition activists said. (Foto:SANA/AP/dapd)
Serangan di IdlibFoto: AP

Korban Tewas Setiap Hari

Hal yang dipandang Annan belum memuaskan adalah tidak dipenuhinya gencatan senjata yang berlangsung sejak tiga pekan, antara rezim Bashar al-Assad dan pihak oposisi. Meskipun adanya misi pengamat, setiap hari tetap berjatuhan korban tewas. Sejak dimulainya pemberontakan menentang Presiden Assad 14 bulan lalu, menurut perkiraan PBB sedikitnya 9000 orang tewas.

Tiga hari menjelang pemilu parlemen Senin (07/05) mendatang, para aktivis Jumat (04/05) melaporkan kembali terjadi pertempuran baru dan serangan pasukan pemerintah. Sampai Jumat siang, sekitar 25 orang tewas. Di sejumlah kota berlangsung protes massal menentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Pemilu Parlemen Meskipun Kekerasan Berlanjut

Meskipun kekerasan berkepanjangan, Senin (07/05) warga Suriah akan memilih 250 anggota parlemen. Presiden Assad akan meloloskan berlangsungnya pemilihan umum tersebut. Sebaliknya pihak oposisi, yang sejak tahun lalu berjuang untuk menyingkirkan Asad akan memboikot pemilu tersebut. Dua kandidat sudah terbunuh saat berlangsungnya kampanye pemilu di markas besar pihak oposisi di Daraa dan Idlib.

Norwegian Maj. Gen. Robert Mood, head of the U.N. observer team in Syria, right, speaks to reporters after his arrival in Damascus, Sunday, April 29, 2012, as Col. Ahmed Himmiche, left, looks on. Under the peace plan, the U.N. is to deploy as many as 300 truce monitors. One hundred should be in the country by mid-May, and the head of the observer team, Norwegian Maj. Gen. Robert Mood, arrived in Damascus on Sunday to assume command, according to the mission's spokesman, Neeraj Singh.(Foto:Bassem Tellawi/AP/dapd).
Robert Mood, ketua misi PBB di SuriahFoto: AP

Seandainya rencana Annan gagal, Amerika Serikat akan mengubah strategi. „Jika rezim tetap tidak mau mengalah, masyarakat internasional harus mengakui kekalahannya.“ Demikian dikatakan jurubicara pemerintah di Washington. Kemudian harus dibentuk semacam tekanan internasional. Tampaknya pemerintah AS mengakui bahwa gencatan senjata dan rencana perdamaian dari utusan internasional Kofi Annan hampir tidak memiliki peluang. Sementara kepala misi pengamat PBB di Suriah Robert Mood memandang peluang untuk gencatan senjata sepenuhnya. Terutama pasukan pemerintah Assad berkewajiban untuk itu.

DK/rtr/dpa/afp