1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Apa Dampak Pemilu AS Bagi Uni Eropa?

Joanna Impey 22 Oktober 2012

Pergantian kekuasaan di Gedung Putih tentu akan mempengaruhi hubungan transatlantik. Uni Eropa mengamati dengan seksama pemiihan presiden AS. Tapi menolak, untuk mendukung salah seorang kandidat.

https://p.dw.com/p/16Uct
Foto: dapd

Jika warga Amerika memiliki pemikiran yang sama tentang presidennya seperti warga Eropa, maka Presiden AS Barack Obama pasti bisa tidur lebih tenang jelang pemilihan presiden 6 November mendatang. Setidaknya menurut jajak pendapat "German Marshall Fund", 75 persen warga Eropa mendukung Obama dan hanya delapan persen yang mendukung Mitt Romney.

Namun, presiden yang masih menjabat saat ini, sedang goyah di negaranya sendiri. Perspektif Romney di Gedung Putih semakin membaik. Warga Eropa secara serius mengikuti kampanye pemilu AS, menimbang dampaknya bagi hubungan transatlantik jika terjadi pergantian kekuasaan.

"Hubungan dengan Amerika Serikat bagi Uni Eropa tentu hubungan politik luar negeri yang paling penting. Dan saya rasa ini juga berlaku sama bagi Amerika Serikat", kata baron Sarah Ludford, wakil Parlemen Eropa bagi hubungan dengan AS.

Ekonomi paling penting

Tema utama bagi kedua belah pihak adalah sulitnya situasi ekonomi saat ini. Walau intervensi Bank Sentral Eropa yang bertujuan mendukung pasar, sedikit menenangkan kondisi kritis. Ini juga bisa berarti, bahwa Eropa tidak memainkan peranan terlalu besar dalam kampanye pemilihan saat ini.

"Pemilihan kali ini mengutamakan politik dalam negeri," ujar Ian Lesser, ketua German Marshall Fund di Brussel. "Saya punya kesan, kedua kandidat mengambil jarak dengan situasi di Eropa. Ini tidak mengurangi arti Eropa dalam politik. Tapi menurut saya, saat kampanye tidak akan banyak dibicarakan tentang Eropa."

Baroness Sarah Ludford MEP London Demokratisch Liberal
Baron Sarah LudfordFoto: Getty Images

Sementara James Elles, berpendapat "Anggota pemerintah AS tetap sadar bahwa banyak warga Eropa yang berinvestasi di AS. Dan ini memegang peranan penting bagi pertumbuhan ekonomi dan bursa tenaga kerja, yang menjadi prioritas presiden AS berikutnya."

Fokus ke Asia

Setelah menjabat, tidak ada presiden AS yang bisa mengabaikan pentingnya hubungan transatlantik. Namun, beberapa pengamat Eropa khawatir melihat semakin kuatnya hubungan AS dengan wilayah Asia Pasifik.

Baron Ludford misalnya mengatakan, Eropa tidak boleh membiarkan hal tersebut mempengaruhi hubungan transatlantik. "Tidak bisa diabaikan pentingnya Asia, khususnya Cina, bagi Amerika Serikat. Cina juga penting bagi Uni Eropa. Tapi menurut saya, Cina tidak boleh berada di antara Uni Eropa dan AS".

Hubungan yang erat

Mungkin karena itu Eropa hanya mendapat sedikit perhatian. Pasalnya Washington merasa yakin akan dukungan Eropa. "Ekonomi, perdagangan dan keuangan penting dalam hubungan transatlantik. Bahkan politik keamanan juga akan terkena dampaknya. Jika setelah krisis mencari negara mitra baru, maka Eropa masih akan menjadi pilihan yang pertama", tegas Ian Lesser dari German Marshall Fund.

TV-Duell Barack Obama und Mitt Romney Wahlkampf USA
Duell TV Barack Obama vs Mitt Romney .Foto: Reuters

Ia juga mengakui, bahwa banyak warga Eropa yang lebih menginginkan Obama terpilih kembali. "Banyak warga Eropa tidak sepaham dengan pandangan realistis Romney. Ini bagian dari gayanya berkampanye.

Namun, politisi Eropa menolak untuk mengaku secara terus terang kandidat mana yang mendapat dukungan mereka. Mereka tahu persis, tidak ada pilihan lain selain bekerja sama dengan pemerintahan yang terpilih November mendatang.