1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

180711 Atomkraft Russland Sicherheit

18 Juli 2011

Perusahaan raksasa ini luput dari perhatian, padahal memiliki banyak bidang usaha seperti mengelola reaktor nuklir, mengolah limbah, litbang, konstruksi gedung dan reaktor.

https://p.dw.com/p/11z2J
Rosatom Rusia
Rosatom RusiaFoto: Rosatom

Blog video "Rosatom" hampir seluruhnya memberitakan kesuksesan perusahaan ini. Badan usaha nuklir milik negara Rusia ini tetap hidup dalam "era nuklir yang menjanjikan". Rosatom berencana mengembangkan kereta bertenaga nuklir. Padahal ada alasan untuk tampil rendah hati. Pasalnya, pendahulu Rosatom yang dimiliki pemerintah Uni Soviet terkenal bertanggung jawab atas sejumlah kecelakaan nuklir. Salah satunya adalah Chernobyl. Waktu itu pemerintah Uni Soviet dan pemimpinnya dianggap bertanggung jawab secara politis.

Sekarang, siapa pengelola kompleks nuklir raksasa Rusia? Apakah perusahaan Rosatom adalah jawatan negara, perusahaan swasta atau perusahaan negara? Tidak ada jawaban tegas dimuat di laman internet mereka. Sementara itu, Rosatom mencantumkan 67 anak perusahaan yang mencakup sekumpulan lembaga penelitian pemerintah, perusahaan swasta dan negara, serta jawatan negara.

Rosatom memandang dirinya, seperti yang tercantum dalam laman internetnya sebagai, "Beberapa perusahaan yang bergerak dalam pengembangan fasilitas nuklir, keamanan nuklir dan radiasi, pengelola kompleks senjata nuklir dan penelitian mendasar."

Siapa yang tidak memahami struktur ini atau pun menganggap struktur ini berbahaya, maka ia tidak sendirian. Organisasi non pemerintah Transparency International menilai perusahaan ini "berisiko tinggi untuk korupsi".

Hal serupa juga dilontarkan pakar nuklir Andrey Ozharovskiy, "Rosatom sudah berulang kali ganti nama. Dulu disebut sebagai 'Komite Negara Penggunaan Energi Atom', kemudian 'Kementerian Energi Atom'. Sekarang bernama 'badan usaha milik negara'. Semua kemungkinan itu dibiarkan terbuka. Ketika membicarakan limbah nuklir, mereka mengatakan, kami perusahaan negara, tolong beri kami dana negara untuk pembuangan limbah. Jika sebagai pengelola reaktor nuklir, mereka mengatakan, kami perusahaan swasta, kami berorientasi keuntungan. Jangan tanya soal keamanan reaktor atau pemasukan luar negeri kami, semua itu rahasia perusahaan."

Ahli fisika nuklir Rusia Ozharovskiy bekerja untuk organisasi non pemerintah seperti "Aliansi Utara untuk Kesinambungan", suatu kelompok pelindung lingkungan Eropa Timur. Ozharovskiy mengamati terutama seluruh reaktor nuklir milik Rosatom. Misalnya, reaktor nuklir tua di Semenanjung Kola, ujung barat laut Rusia.

"„Dua reaktor pertama mereka mulai beroperasi tahun 1973 dan 1974. Standar keamanannya rendah. Sebenarnya masa pengoperasian dua reaktor itu sudah kadaluarsa tujuh atau delapan tahun lalu. Tapi keduanya masih dioperasikan sampai sekarang. Malah kekuatannya akan ditambah tujuh persen, dari 440 megawatt jadi 470 megawatt. Tentu ini sangat berbahaya, karena tekanan dan suhu reaktor dinaikkan melebihi batas," kata Ozharovskiy.

Namun Rosatom menilai perpanjangan masa operasi reaktor Semenanjung Kola tidak bermasalah. Seperti yang diungkapkan Rosatom dalam laman internetnya, reaktor itu sudah dimodernisasi sedemikian rupa, memenuhi syarat yang ditetapkan Badan Energi Atom Internasional. Sebuah dokumen Rosatom yang dimuat di laman internet mereka menyatakan peningkatan kapasitas tenaga, tanpa menyebut jumlah tepatnya. Meski demikian, Andrey Ozharovskiy mengatakan bahwa tidak hanya keamanan reaktor nuklir Rusia yang ini yang buruk. Februari lalu, dalam waktu sebelas hari lima reaktor nuklir Rusia harus ditutup karena mengalami kerusakan.

Achim Nuhr/Luky Setyarini

Editor: Hendra Pasuhuk