1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

211209 Kulturhauptstadt Hintergrund

12 Januari 2010

Kawasan Ruhr di Jerman, bersama dengan Pecs di Hungaria dan Istanbul di Turki, ditunjuk sebagai menjadi ibukota budaya Eropa tahun 2010. Apa tujuan sebenarnya Uni Eropa dengan menetapkan predikat ibukota budaya Eropa?

https://p.dw.com/p/LRYl
Ruhrgebiet, bekasi kawasan industri di sepanjang Sungai Ruhr di Jerman, salah satu ibukota kebudayaan Eropa 2010Foto: picture alliance/dpa

Melina Mercouri, mantan penyanyi dan menteri kbudayaan Yunani meluncurkan gagasan itu tahun 1985. Di masa-masa sulit kepemimpinan Dewan Eropa di bawah Yunani kala itu diharapkan ada hal positif yang muncul, sesuatu dengan budaya, yang diharapkan meningkatkan citra Uni Eropa yang dulu masih bernama Masyarakat Eropa, yang lebih bersifat politik pertanian.

"Saya yakin akan pertukaran budaya. Dan saya pikir, itu tidak boleh hanya menjadi perhimpunan kentang dan tomat, tapi melainkan juga menjadi pertukaran karya seni,“ kata Melina Mercouri kala itu.

Kemudian Melina Mercouri menjadikan Athena, Yunani, sebagai ibukota budaya, meskipun hanya untuk beberapa pekan. Awal yang sangat sederhana. Firenze, Amsterdam, Berlin dan Paris merupakan kota-kota berikutnya. Baru tahun 1990 di Glasgow, Skotlandia, penetapan ibukota budaya dirayakan besar-besaran.

Sejak itu pengajuan untuk menjadi ibukota budaya melalui berbagai tahapan dengan presentasi dan rencana pelaksanaan. Hampir seperti lamaran untuk menjadi kota penyelenggara Olimpiade. Ketika pada tahun 2004,10 negara menjadi anggota baru Uni Eropa, ditetapkan sedikitnya dua ibukota budaya per tahun bagi ke-27 negara anggota Uni Eropa. Demikian disampaikan John Macdonald dari Komisi Eropa di Brussel, Belgia.

Rangkaian acara pada ibukota budaya yang awalnya berupa sejumlah konser dan pameran seni, kini berkembang menjadi ratusan acara di hampir seluruh bidang seni pada masing-masing ibukota budaya. Thessaloniki, Weimar, Porto atau Cork yang pernah ditetapkan sebagai ibukota budaya juga diharapkan menarik keuntungan dari kegiatan itu. Demikian dikatakan John Macdonald, juru bicara Komisaris Budaya Uni Eropa.

Proyek nyata seperti renovasi pusat kebudayaan, perubahan sektor-sektor industri atau pembangunan yang benar-benar baru suatu bangunan kebudayaan adalah efek yang diharapkan.

Sebuah studi komisi itu membuktikan bahwa ibukota-ibukota budaya secara keseluruhan menarik keuntungan dari predikat bergengsi tersebut. Pakar sejarah dari Bochum, Jürgen Mittag, menyampaikan pandangan, bahwa gagasan itu saat ini sudah berkembang menjadi ajang sangat besar. Di ibukota budaya Ruhr 2010 saja tergabung 53 kota dan ribuan kelompok penyelenggara seni.

Disediakan dana 65 juta Euro untuk penyelenggaraan kawasan Ruhr sebagai ibukota budaya Eropa 2010. Dana itu terkumpul dari kota-kota di kawasan tersebut dan sponsor pribadi. Uni Eropa sendiri hanya memberikan dana awal 1,5 juta Euro.

Meskipun demikian antrian daftar kota-kota di Eropa yang berambisi untuk memperoleh predikat kota kebudayaan Eropa masih panjang. Saat ini waktu yang diperlukan untuk proses lamaran menjadi ibukota budaya Eropa, adalah enam tahun.

Bernd Riegert/Dyan Kostermans

Editor: Yuniman Farid