1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Serangan Bom Dortmund Dikategorikan Aksi Teror

12 April 2017

Kejaksaan federal menyatakan serangan bom terhadap Borussia Dortmund kemungkinan aksi teror. Aparat keamanan telah menangkap seorang tersangka pelaku dari kalangan Islam radikal.

https://p.dw.com/p/2b7kr
Sicherheit in Dortmund nach der Explosion am BVB-Bus
Foto: picture alliance/dpa/G. Kirchner

Aparat sebelumnya merazia apartemen yang dihuni dua orang dan menangkap seorang diantaranya. Seorang tersangka yang ditangkap diketahui berlatar belakang radikal Islam. Demikian keterangan Jurubicara kejaksaan federal Jerman, Frauke Köhler dalam konferensi pers Rabu (12/04) siang waktu Jerman. Sejauh ini, apa motiv serangan tetap belum jelas.

Bus Borussia Dortmund Diserang Bom

Sebelummya aparat penyidik meneliti keaslian pernyataan bertanggung jawab dari dua kelompok berbeda. Sebuah surat yang ditemukan di dekat tempat kejadian ledakan, berasal dari mereka yang mengklaim kelompok Islamis.

Surat itu menyebutkan serangan bom yang ditujukan ke bus tim Borussia Dortmund adalah sebagai balasan atas keikutsertaan operasi pesawat Tornado Jerman di Suriah dan Irak yang membunuh anggota milisi ISIS. Surat itu ditujukan kepada kanselir Jerman, Angela Merkel.

Pernyataan lain dikeluarkan beberapa jam setelah ledakan, lewat jejaring sosial online. Kelompok Anti fasis Jerman mengakui bertanggung jawab atas serangan bom terhadap bus BVB Dortmund. Aksi disebut sebagai peringatan yang ditujukan kepada politik tim Borussia Dortmund, yang tidak bertindak tegas melawan rasisme, neo NAZI dan ekstrim kanan.

Indikasi aksi teror

Kasus serangan bom terhadap bus tim Borussia Dortmund itu, kini ditangani kejaksaan federal. Bagi hukum pidana Jerman, berarti serangan itu bukan sekedar aksi kriminal biasa, melainkan sudah dikategorikan serangan teror.

Menteri dalam negeri negara bagian Nordrhein Westfalen, Ralf Jäger menyebut, pernyataan yang ditemukan agak janggal, karena tidak menyebut motiv aksi teror itu. "Bisa saja itu taktik untuk mengalihkan perhatian," ujar menteri dalam negeri negara bagian NRW tersebut.

Walau sudah menangkap seorang tersangka, sejauh ini para penyidik masih melakukan pengusutan ke segala arah. Jäger juga menegaskan, serangan bom bisa berlatar ekstrim kiri, ekstrim kanan atau bermotiv Islam radikal.

as/ml (dpa,rtr,afp)