1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Apple Bersikeras Tolak Bocorkan Ponsel Pelaku Teror

23 Februari 2016

Apple terjerat konflik moral perihal kebebasan sipil setelah didesak menyerahkan kode enkripsi Iphone milik seorang pelaku serangan teror. Tapi raksasa teknologi itu menolak dengan dalih melindungi rahasia data pelanggan

https://p.dw.com/p/1I0Er
Symbolbild Apple
Foto: picture-alliance/dpa/M. Davey

Dasar moral apa yang dianut sebuah perusahaan swasta untuk tidak membantu pemerintah mengungkap kejahatan terorisme? "Kebebasan sipil!" tukas Direktur Apple Tim Cook dalam surat untuk pegawainya seperti dilansir Reuters.

Raksasa komputer California itu terseret dalam konflik moral perihal keterbukaan informasi. Awalnya Biro Federal Investigasi, FBI, meminta Apple membuka enkripsi telepon seluler milik pelaku serangan di San Bernandino yang menewaskan 14 orang.

Apple yang awalnya bersikap kooperatif lalu menolak membocorkan kode enkripsinya. "Kasus ini lebih dari sekedar sebuah ponsel," tegas Cook. "Yang dipertaruhkan adalah keamanan data milik ratusan juta individu yang taat hukum. Ini bisa menjadi sebuah preseden buruk."

Namun dalih tersebut dibantah Direktur FBI, James Comey. Dalam sebuah artikel yang dirilis di internet, ia mengingatkan Apple mengenai keadilan buat korban. "14 orang dibantai dan kita berutang pada mereka untuk melakukan investigasi yang professional," tulisnya.

Pekan lalu seorang hakim federal memerintahkan Apple untuk merancang piranti lunak baru untuk membuka enkripsi Iphone milik Syed Rizwan Farook, salah seorang pelaku penembakan San Bernandino.

Desakan pemerintah Amerika Serikat mendapat dukungan luas. Bakal calon presiden Partai Republik, Donald Trump, bahkan terang-terangan meminta pendukungnya memboykot produk Apple, "Hingga mereka mau menyerahkan informasi yang diminta. Saya kira itu ide yang bagus," tukasnya.

Pendiri Microsoft, Bill Gates, misalnya mengatakan, perusahaan teknologi harus mau dipaksa bekerjasama dengan pemerintah dalam mengungkap kejahatan terorisme. "Ini adalah kasus spesifik dan pemerintah tidak sedang meminta akses umum."

Dukungan terhadap Apple sebaliknya disuarakan raksasa teknologi lain semisal Google, Twitter dan Facebook. Mark Zuckerberg misalnya menilai, membuka enkripsi ponsel "bukan cara yang efektif meningkatkan keamanan." Ia mengaku "bersimpati" terhadap Tim Cook.


rzn/ap (rtr,dpa,nytimes,bbc)