1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Arloji Mewah Buatan Sendiri

Robert Richter22 November 2013

Anda penggemar jam mewah yang harga belinya tidak terjangkau? Di Jerman, perusahaan jam mewah Schäuble & Söhne menggelar kursus membuat jam sendiri dengan harga yang lebih murah.

https://p.dw.com/p/1AM1A
Foto: picture-alliance/dpa

Di kota Karlsruhe, kaum pria yang menyukai jam tangan mewah bisa mewujudkan impiannya. Perusahaan pembuat jam, Schäuble & Söhne menawarkan kursus membuat jam sejak delapan tahun lalu. Apa yang dipelajari ahli pembuat jam lewat pendidikan selama tiga tahun, harus bisa dipelajari pengikut kursus dalam enam jam.

Dejan Milenkovic, salah seorang peserta kursus mengaku kalau dirinya tidak terampil. "Saya tidak berbakat untuk pekerjaan tangan. Apalagi hal mekanis berukuran kecil. Jadi sekarang pasti akan tahu seberapa cakap atau gagapnya saya.“

Teori dan Praktek

Sebelum para pria mulai "bekerja", mereka harus belajar teorinya terlebih dahulu. Jam akan akan dibuat adalah jam dari perusahaan Schäuble&Söhne. Perusahaan itu didirikan tahun 1924. Tahun 2009 jam produksinya berada di peringkat 21 di dunia pada pemilihan jam terbaik tahunan.

Peserta kursus boleh memilih salah satu dari berbagai model jam. Kemudian membongkar suku cadangnya satu per satu. Proses itu perlu konsentrasi tinggi. Ahli pembuat jam Till Lottermann pada awalnya harus banyak membantu pengikut kursus. Ia harus menghilangkan perasaan takut dari mekanisme kecil dan rumit.

Yang sangat rentan adalah piringan angka. Jika tidak hati-hati, bisa tergores. Dejan Milenkovic harus mengurai mekanisme jam, yang terdiri dari 48 bagian. Jam ini ideal bagi pemula. Seorang ahli pembuat jam bisa membongkar suku cadang jam dalam waktu kurang dari 10 menit. Dejan Milenkovic perlu satu jam.

Butuh Ketrampilan

"Kalau ini mekanisme yang paling mudah, saya tidak ingin tahu, bagaimana mekanisme jam chrono, yang amat rumit. Merakit bagian-bagiannya sudah cukup rumit. Saya tidak memperhatikan di mana posisinya", ujar Milenkovic.

Setelah itu pada tahapan berikutnya, semua bagian harus dirakit kembali. Jari tangan memerlukan sarung khusus untuk mencegah tertinggalnya sidik jari di platina yang dilapis emas. Prosesnya jauh lebih rumit, seperti telah diperkirakan Dejan Milenkovic. Pembuat jam Till Lottermann harus selalu membantu.

Masalah lain saat kursus adalah suku cadang seperti sekrup mungil yang tidak jarang berjatuhan ke lantai. Susah untuk menemukannya lagi dengan mata telanjang. Tapi Lottermann menanggapinya sambil tertawa. "Dengan itu, kursus jadi hidup. Kalau tidak pasti bosan. Masalahnya, suku cadang berupa sekrup ini saya tidak punya banyak. Jadi harus ditemukan. Pasti ditemukan.“

Bisa Membuat dan Reparasi Jam

Bagi peserta kursus, pencarian sekrup membuat suasana lebih santai. Konsentrasi penuh selama 90 menit berlalu tak terasa. Dejan Milenkovic hampir selesai. 980 Euro atau sekitar 15 juta Rupiah yang harus ia bayar untuk kursus. Itu sudah termasuk jam tangan yang ia buat. Di toko-toko, harga jam tangan merek Schäuble und Söhne bisa mencapai puluhan ribu Euro.

Tapi apakah jam buatan para peserta kursus bisa berfungsi baik? Sukses atau gagalnya pekerjaan mereka ditentukan oleh alat khusus yang berfungsi seperti elektrokardiogram. Lewat alat itu, pembuat jam bisa melihat, berapa detik sebuah jam terlambat atau terlalu cepat.

Till Lottermann menguji jam dengan teliti. "Jam berfungsi baik. Anda bisa puas!“ Dejan Milenkovic kini bisa membawa pulang jam yang dirangkainya sendiri. Ia juga sudah dibekali dengan ilmu reparasi jam jika kelak dibutuhkan.