1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

250111 Architekt Bonatz

22 Maret 2011

Terlupakan pada dasawarsa lalu, karya Paul Bonatz kembali dibicarakan setelah konflik Stuttgart 21 mencuat.

https://p.dw.com/p/10eq0
Paul BonatzFoto: DAM

Stasiun utama kota Stuttgart tahun lalu menjadi sorotan perhatian di Jerman. Gedung yang dibangun antara 1913-1927 itu akan diratakan dengan tanah dan digantikan dengan stasiun kereta api yang dibangun bawah tanah. Banyak warga Stuttgart yang menentang rencana itu dan akhir tahun 2010, sengketa antara warga dan pemerintah kota berkembang menjadi demonstrasi yang berujung kerusuhan. Tidak disangkal, peristiwa itu menjadi promosi Museum Arsitektur Jerman di kota Frankfurt am Main. Museum itu menggelar pameran karya arsitektur Stasiun Utama Stuttgart, Paul Bonatz.


Stasiun Utama kota Stuttgart di negara bagian Baden-Wurttemberg, Jerman Selatan, dianggap sebagai salah satu gedung stasiun bergaya modern. Bangunan stasiun itu terkenal dalam dunia arsitektur karena fungsionalitasnya. Menurut kurator pameran Wolfgang Voigt, Stasiun Utama Stuttgart merupakan bangunan stasiun kereta yang dianggap sebagai katedral transportasi. Dijelaskannya, "Stasiun ini merupakan komposisi kubisme yang luar biasa. Terbuat dari setiap elemen yang langsung menunjukkan fungsionalitasnya. Namun dirancang dengan komposisi yang seimbang. Ini merupakan langkah menuju modernitas.“

Ausstellung im Detuschen Architekturmuseum
Gedung Opera Ankara yang dirancang oleh Paul Bonatz, 1947-48Foto: DAM

Perancang bangunannya, arsitek Paul Bonatz, hidup pada tahun 1877 hingga 1956. Ia hampir terlupakan pada dasawarsa lalu. Namun setelah sengketa pembangunan stasiun baru kota Stuttgart yang terkenal dengan nama „Stuttgart 21“, Paul Bonatz kembali menjadi perhatian di Jerman.

Pameran yang bertajuk „Paul Bonatz 1877-1956 Hidup dan Membangun antara Neckar dan Bosporus“ tidaklah membahas sengketa pembongkaran gedung stasiun lama dan digantikan gedung baru, melainkan mengulas karya Bonatz. Yang dipamerkan antara lain sketsa asli, cetak biru, dan model jembatan serta bangunan teknis, seperti model kayu gedung opera Ankara yang dirancang Bonatz. Voigt memaparkan, bahwa museum di Frankfurt memamerkan seluruh karya Bonatz. Mulai daro gudang sampanye Henkel di Wiesbaden, kemudian bangunan teknis rancangan Bonatz seperti waduk yang menyatu dengan pemandangan Neckar atau beberapa contoh jembatan jalan raya pada tahun 30an. Ia mengatakan, "Kami memiliki semua modelnya.“

Pada malam pembukaan pameran karya Bonatz, banyak sekali pengunjung museum yang datang mengagumi karya arsitek kelahiran Solgne, Elsass, yang kini wilayah Perancis.

Flash-Galerie Stuttgart 21
Stasiun Utama StuttgartFoto: picture-alliance/dpa/dpaweb

„Tentu, Bonatz tiba-tiba menjadi perhatian. Tapi bagi saya terutama karena museum arsitektur kembali dibuka. Sekarang lebih menarik lagi bisa melihat bagaimana nama seorang arsitek terkait dengan proyek yang kontroversial". Begitu ungkap seorang pengunjung. "Jujur saja, alasan mengapa saya ke pameran ini, karena sebelumnya saya tidak kenal namanya. Tapi saya sangat terkesan, rancangannya multidimensional. Mulai dari gedung opera di Turki, jembatan hingga stasiun.“

Tepat seratus tahun lalu Paul Bonatz memenangkan tender proyek pembangunan Stasiun Utama Stuttgart. Karya Bonatz merupakan contoh tepat arsitektur Jerman pada paruh pertama abad ke-20, peralihan antara tradisional dan modern, demikian diungkapkan kurator pameran Wolfgang Voigt, "Sangat sulit menempatkan Bonatz dalam pemetaan arsitektur, karena ia terletak antara Polandia, modern dan tradisional. Ada banyak bangunan rancangannya yang bergaya modern, dan ada juga yang sangat tradisional.“

Bonatz menyelesaikan pembangunan Stasiun Stuttgart pada tahun 1928. Waktu itupun karyanya kontroversial. Rancangannya dianggap monumental. Tidak hanya karyanya, kehidupan Bonatz pun relatif eksentrik. Sikapnya terhadap rezim NAZI dianggap ambivalen. Awalnya dia dianggap kritis terhadap NAZI, namun kemudian membangun 20 jembatan untuk proyek jalan raya rejim. Pada tahun 1944 ia pindah ke Turki, melanjutkan profesinya sebagai arsitek dan dosen perguruan tinggi.

Museum Arsitektur Jerman di Frankfurt am Main kini menikmati kemasyhuran karya Bonatz, Stasiun Utama kota Stuttgart. Dengan bangga Voigt mengungkap, "pamerannya dipadati pengunjung.“

Bianca von der Au /Luky Setyarini
Editor: Edith Koesoemawiria