1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Akan Lancarkan Aksi Terbatas di Suriah

27 Agustus 2013

Presiden AS Barack Obama menimbang sebuah serangan atas Suriah dalam lingkup dan waktu terbatas. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan belum ada bukti jelas Damaskus menggunakan senjata kimia.

https://p.dw.com/p/19WVX
Foto: LEE JIN-MAN/AFP/Getty Images

Presiden Amerika Serikat Barack Obama sedang menimbang sebuah serangan atas Suriah dalam lingkup dan waktu terbatas. Sementara Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan belum ada bukti jelas bahwa Damaskus telah menggunakan senjata kimia.

Rencana serangan itu adalah pembalasan atas apa yang dikatakan Amerika mengenai bukti yang tidak bisa dipungkiri bahwa Suriah telah menyerang dengan menggunakan senjata kimia atas warganya.

Harian The Washington Post mengutip sumbernya di Gedung Putih menyebut bahwa rencana serangan terbatas itu kemungkinan tak akan lebih dari dua hari dan negara adidaya itu akan berusaha menjaga keterlibatan yang lebih luas dalam perang saudara yang telah berlangsung selama 29 bulan itu.


Serangan Terbatas

The New York Times juga melaporkan bahwa meski Obama belum mengambil keputusan militer, tapi ia kelihatannya akan memerintahkan sebuah operasi militer terbatas.

Rencana ini akan melibatkan rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal-kapal Amerika di laut Mediterania ke arah target-target militer Suriah, demikian koran tersebut mengutip sumber keamanan AS.

Ini tidak akan menjadi kampanye berkepanjangan yang bertujuan untuk menjatuhkan Presiden Bashar al-Assad atau mengubah keseimbangan dalam perang saudara tersebut, tambah The New York Times.

Selama beberapa hari ke depan, intelijen Amerika akan mengungkapkan informasi yang akan menunjang tudingan mereka bahwa Assad telah menggunakan senjata kimia.


Pembelaan Rusia

Sementara itu Presiden Rusia Vladimir Putin mengingatkan kepada Perdana Menteri Inggris David Cameron bahwa belum ada bukti rezim Suriah telah menggunakan senjata kimia untuk memerangi para pemberontak.

Dalam percakapan telepon diantara kedua pemimpin, Putin mengatakan bahwa “mereja tidak punya bukti tentang apakah senjata kimia telah digunakan dan siapa yang bertanggungjawab,” demikian diungkapkan oleh juru bicara kantor perdana menteri di Downing Street.

Cameron berkeras bahwa hanya ada “keraguan kecil“ bahwa rezim Assad telah menggunakan senjata kimia. Pemimpin Inggris itu ragu bahwa pihak pemberontak mempunyai kemampuan untuk melakukan serangan seperti itu, dan juga pemerintah Suriah beberapa hari sebelum dan sesudah serangan yang diduga menggunakan senjata kimia itu, juga melancarkan serangan di daerah yang sama.

“Rezim juga mencegah untuk membuka akses bagi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sesaat setelah kejadian dan menunjukkan bahwa mereka telah menyembunyikan sesuatu,” kata dia kepada Putin.

ab/hp (afp,rtr,ap)