AS dan Israel Bahas Timur Tengah dan Iran
17 Juli 2012Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton mengimbau Presiden Israel, Shimon Peres untuk melakukan pembicaraan dengan presiden Mesir yang baru terpilih dan pemimpin militer Mesir. Sejumlah warga di Israel khawatir bahwa pemerintahan Islamis baru di Mesir akan membatalkan perjanjian perdamaian yang ditandatangani tahun 1979. Namun Presiden Mesir Mohamed Mursi sebelumnya meyakinkan Clinton, pihaknya tetap bertekad mempertahankan perjanjian tersebut.
Clinton yang tiba di Israel Minggu (15/07) malam dalam rangkaian kunjungan 9 hari di 13 negara menyebut revolusi musim semi Arab "sebagai momentum peluang besar dan transformasi di kawasan itu".
Dikatakan Menlu AS Clinton, "Ini waktu yang penuh ketidak pastian tapi juga peluang. Peluang untuk memajukan tujuan kita dalam bidang keamanan, stabilitas, perdamaian dan demokrasi."
Bahas program atom Iran
Dalam kunjungannya di Israel, Hillary Clinton juga membahas masalah program nuklir Iran. Clinton menekankan kebulatan tekad Amerika Serikat untuk menghentikan program atom Iran.
"Washington akan melakukan segalanya untuk mencegah Iran membuat bom atom", demikian dikatakan Menlu Clinton setelah pembicaraan dengan PM Israel Benyamin Netanyahu dan Presiden Shimon Peres. Israel, Amerika Serikat dan sejumlah negara lainnya menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir, sementara pemerintah di Teheran membantahnya.
Kunjungan Menlu Hillary Clinton ke Israel (15/07) adalah yang pertama kalinya sejak terhentinya pembicaraan perdamaian Israel-Palestina 2010 lalu, karena Israel menolak mengubah politik pemukimannya. Senin (16/07) malam Menlu AS tersebut juga berbicara dengan PM Palestina Salam Fayyad, namun tidak ada keterangan dari kedua belah pihak mengenai hasil pertemuan itu.
DK/AS (dpa,afp, rtr)