1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Ingin Kukuhkan Hubungannya dengan Jepang

12 November 2009

Tokyo mengerahkan 16.000 polisi untuk mengamankan kunjungan Obama. Presiden AS itu ingin mengukuhkan hubungan dengan Hatoyama dan menarik kesamaan di antara perubahan politik yang masing-masing mereka perjuangkan.

https://p.dw.com/p/KUe1
Foto: WhiteHouse

Presiden Amerika Serikat Obama dijadwalkan tiba di Tokyo, Jumat (13/11). Ia akan bertemu Perdana Menteri Yukio Hatoyama malam itu juga dan dilanjutkan dengan konferensi pers bersama. Keesokan paginya, Sabtu (14/11), Obama akan berpidato di Suntory Hall, Tokyo, dimana ia akan membahas pandangannya tentang keterlibatan AS di Asia dan mengukuhkan kekuatan aliansi antara Washington dan Jepang. Pada hari yang sama, Presiden AS akan bertemu Kaisar Akihito dan Ratu Michiko.

Kunjungan dua hari Obama merupakan tanggapan atas ketidakpastian tentang bagaimana sekutu setia AS, di bawah perdana menteri baru Jepang, Yukio Katoyama, akan berhubungan dengan Washington. Sejak awal Hatoyama bertekad memperdalam ikatan antara negara Asia dan menjalankan arah diplomasi yang lebih independen terhadap Washington.

Banyak pihak di Jepang yang juga bertanya-tanya, apakah kekuatan ekonomi dan militer Cina yang terus berkembang, akan mempengaruhi hubungan antara Washington dan Tokyo. Cina adalah saingan Jepang sejak dulu. Sementara tahun 2010 depan, AS dan Jepang akan memperingati 50 tahun aliansi keamanannya. Aliansi yang sejak dulu dilihat sebagai titik pusat bagi rencana keamanan untuk kawasan Asia.

Namun persekutuan kedua negara dibayangi isu sensitif menyangkut masa depan pangkalan udara AS di Okinawa. Para penentang ingin pangkalan dipindahkan seluruhnya dari Okinawa, sementara Washington ingin memindahkannya ke bagian lain pulau itu. Okinawa menampung 2/3 dari 47.000 personal militer AS yang ditempatkan di Jepang.

Sebagian penduduk Okinawa membela keberadaan pangkalan tersebut karena menghidupkan perekonomian lokal dan menyediakan lapangan kerja. Namun sentimen warga setempat melonjak setelah tiga marinir AS memperkosa seorang anak perempuan berusia 12 tahun. Kasus terbaru yang menambah sentimen warga terjadi Sabtu lalu (07/11), ketika seorang personil militer AS melakukan tabrak lari yang menewaskan pria Okinawa berusia 66 tahun.

Pejabat AS menyatakan Rabu kemarin (11/11), AS dan Jepang berencana memecahkan percekcokan mereka tentang perjanjian yang mengijinkan pangkalan militer AS di wilayah Jepang, dengan cara cepat. Kemungkinan, dalam kurun waktu dua bulan.

Washington juga ingin agar Jepang berkontribusi terhadap perang di Afghanistan dalam satu dan lain cara, setelah PM Hatoyama mengatakan tidak akan memperpanjang mandat bagi kapal-kapal Kepang di Samudera India yang mendukung logistik bagi pasukan AS. Hatoyama lebih memilih untuk menggiatkan keterlibatan sipil dalam pembangunan kembali Afghanistan.

Pekan ini Jepang memutuskan untuk menambah bantuan sebesar 2 miliar Dolar bagi Afghanistan. Dengan demikian, total bantuan Jepang bagi negara itu berjumlah 5 miliar Dolar yang akan dikucurkan dalam kurun 5 tahun ke depan. Keputusan itu disambut baik oleh Gedung Putih.

Masih tentang kerjasama keamanan, Jepang juga ingin meminta, dan menerima, jaminan bahwa Obama akan tetap menempatkan ambisi nuklir Korea Utara sebagai prioritas AS. Mayoritas misil Rodong milik Korea Utara bisa mengenai sebagian besar wilayah Jepang.

Dari Jepang, Obama akan bertolak ke Singapura untuk menghadiri KTT Perhimpunan Negara-Negara Asia Pasifik APEC.

RP/YF/afp