1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Mulai Tarik Pasukan dari Irak Akhir Agustus

3 Agustus 2010

Presiden Amerika Serikat Obama memegang janjinya. Akhir Agustus 2010, setidaknya 90.000 tentara AS akan ditarik dari Irak.

https://p.dw.com/p/OauQ
Gambar simbol tentara AS di IrakFoto: AP Graphics

Barack Obama ingin bertahan dengan rencana penarikan pasukan Amerika Serikat dari Irak. Ini ditegaskannya kembali saat berpidato di Atlanta di negara bagian Georgia. "Sebagai calon presiden saya sudah berjanji akan mengakhiri perang di Irak secara bertanggung jawab. Tidak lama setelah saya memegang jabatan presiden, saya mengumumkan strategi baru tentang penyerahan tanggung jawab penuh kepada warga Irak. Dan saya telah menyatakan, bahwa misi pertempuran Amerika Serikat di Irak akan berakhir tanggal 31 Agustus 2010. Dan ini lah yang akan kita lakukan."

Langkah Berikutnya

Ratusan veteran perang menyambut peryataannya dengan tepuk tangan riuh. Obama terus menjelaskan langkah-langkah yang akan terjadi. "Kami telah menutup ratusan pangkalan militer atau menyerahkannya kepada warga Irak. Kami menarik jutaan senjata dalam operasi logistik terbesar dalam beberapa puluh tahun terakhir. Hingga akhir bulan ini, lebih dari 90 ribu tentara di Irak akan dipulangkan."

Obama berharap, langkah ini akan dianggap sebagai keberhasilan oleh banyak warga Amerika Sreikat. Karena perang Irak sendiri sangat tidak populer. Tidak mengherankan sebenarnya. Lebih dari 4400 tentara tewas dan sekitar 32 ribu kembali dengan luka berat di tubuh dan trauma. Ini adalah neraca perang yang diperintahkan oleh mantan Presiden George W. Bush awal tahun 2003. Barack Obama termasuk kelompok minoritas senator yang menolak perang tersebut.

Misi Baru di Irak

Lebih dari 7 tahun kemudian dan investasi sebesar 900 milyar Dolar, Obama menegaskan rencananya. Misi perang 'Kebebasan Irak' harus diakhiri. Penggantinya, misi 'Fajar Baru' akan menjadi tugas para diplomat. Namun, sekitar 50 ribu tentara tetap akan bertahan di Irak hingga akhir 2011. Mereka akan membantu dalam proses pembongkaran pangkalan militer dan menyelesaikan urusan logistik. Selain itu, mereka juga akan berjaga-jaga kalau ada kekacauan dan perang saudara seperti yang diprediksi oleh banyak pihak.

Termasuk pihak yang skeptis adalah mantan petinggi militer AS, Jenderal Barry McCaffery. Di satu pihak, ia menganggap penarikan pasukan dari Irak adalah hal yang benar, tetapi akibatnya Irak akan berhadapan dengan masalah besar. "Tidak ada pemerintahan disana. Secara teori, hingga akhir tahun depan kita tidak akan ada lagi di sana. Tetapi bagaimana jika warga Irak belum berhasil memerintah negara itu? Bagaimana jika kemudian terjadi perang saudara? Sulit dibayangkan, bahwa kita akan melibatkan diri lagi. Ini langkah yang tidak cerdas secara militer dan politik juga tidak akan mengijinkannya."

Yang jelas, presiden Obama ingin keluar dari Irak selama ini masih bisa menyelamatkan mukanya dan Amerika bisa membanggakan kondisi di sana yang lebih baik dari saat waktu awal perang. "Tingkat kekerasan di Irak hampir mencapai angka terrendah dalam beberapa tahun terakhir. Bulan depan, misi militer kami akan diubah. Dari peperangan menjadi dukungan dan pelatihan bagi angkatan bersenjata Irak. Ini tugas yang berbahaya. Karena masih ada pihak yang ingin menghentikan kemajuan Irak dengan bom dan peluru. Fakta yang pahit adalah: Pengorbanan Amerika di Irak belum berakhir."

Silke Hasselmann/Vidi Legowo-Zipperer

Editor: Hendra Pasuhuk