1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Tempatkan sistem Pertahanan Anti Rudal di Korea

26 April 2017

Militer AS mulai menempatkan sistem pertahanan anti balistik THAAD di Korea Selatan, di tengah ketegangan menyangkut percobaan misil Korea Utara. Langkah AS ini menyulut kemarahan Cina.

https://p.dw.com/p/2bvQX
Südkorea THAAD Raketenabwehr
Foto: picture alliance/AP Photo/K. Jun-hum/Yonhap

Militer AS mulai menempatkan bagian-bagian penting sistem pertahanan anti misil THAAD (Terminal High-Altitude Area Defense) di pangkalan militernya di Korea Selatan.

Enam truk yang membawa bagian-bagian THAAD tiba di kawasan bekas padang golf di Seongju sekitar 250 km di sebelah selatan ibukota Korea Selatan, Seoul Rabu kemarin,. Demikian laporan kantor berita Yonhap dan televisi YTN.

Laporan televisi menunjukkan truk-truk militer yang mengangkut kargo, termasuk bagian yang tampak seperti peluncur roket. Departemen Pertahanan Korsel membenarkan laporan media, dan menyatakan, sistem pertahanan THAAD akan selesai dibangun sepenuhnya akhir tahun ini.

"Korea Selatan dan AS berupaya menjamin kesiapan sistem pertahanan anti balistik THAAD secepatnya di semenanjung Korea, sebagai reaksi atas ancaman misil dan nuklir Korea Utara," demikian dikatakan Menteri Pertahanan dalam sebuah pernyataan.

Disambut aksi protes

Kedatangan truk-truk tersebut menyulut bentrokan antara warga lokal dan polisi, demikian dilaporkan Yonhap. Sekitar 2.000 orang berunjuk rasa dengan mengacungkan spanduk bertuliskan: bukan THAAD tapi perdamaian. Sementara itu, polisi anti huru-hara dikerahkan untuk menjaga keamanan dan mencegah para demonstran mencapai lokasi instalasi.

Langkah AS dan Korea Selatan merupakan reaksi, setelah Korea Utara terbukti terus mengembangkan program misil balistiknya. Negara komunis itu juga terus melakukan uji coba roket balistiknya, dan terang-terangan melanggar sanksi PBB yang sudah ditetapkan berkali-kali.

THAAD yang ditempatkan di Korea Selatan ditujukan untuk menangkal dan menghancurkan misil balistik jarak dekat dan menengah sebelum menghantam targetnya.

Cina bereaksi marah

Washington dan Seoul setuju untuk memulai perakitan THAAD sekarang, setelah digelarnya pembicaraan antara Presiden sementara Korea Selatan dan Wakil Presiden AS, Mike Pence.

Cina, yang menentang penempatan sistem anti balistik tersebut, langsung menjatuhkan sanksi terhadap sejumlah perusahaan Korea Selatan. Cina juga berulangkali menyerukan peredaan ketegangan dan perdamaian di semenanjung Korea, setelah AS mengerahkan kapal induk dan sejumlah kapal tempur ke kawasan itu.

Cina berharap, semua pihak menahan diri, dan mencegah langkah apapun yang menambah ketegangan di semenanjung Korea, demikian dinyatakan Presiden Cina Xi Jinping, dan disampaikan Departemen Luar Negerinya.

Cina juga menyatakan, penempatan THAAD tidak akan mengubah pendirian Korea Utara, tapi sebaliknya jutstru akan menyebabkan destabilisasi keamanan. Ditambah pula, radar kuat pada sistem THAAD bisa digunakan untuk mengawasi Cina.

Beberapa pekan belakangan ini, dunia internasional khawatir Korea Utara akan kembali melakukan uji coba nuklir atau meluncurkan misil, yang melanggar sanksi PBB. Sebagai jawaban atas tekanan AS dan sekutunya, Korea Utara Rabu kemarin menggelar latihan militer terbesar dalam perayaan ulang tahun ke-85 pendirian militernya.

ml/as (afp, ap, rtr)