1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS: Rusia Tidak Terlibat Dalam Penembakan MH17

23 Juli 2014

Dinas Intelijen AS mengklaim tidak ada bukti yang mengindikasikan keterlibatan Rusia dalam insiden penembakan pesawat MH17 milik Malaysia Airlines. Sementara itu 50 jenazah korban hari ini tiba di Belanda untuk diotopsi

https://p.dw.com/p/1CgyP
MH17 Abtransport der Leichen nach Niederlande 23.07.2014
Foto: Reuters

Pemerintah Amerika Serikat meyakini kelompok separatis Pro-Rusia secara "tidak sengaja" menembak jatuh pesawat sipil milik maskapai Malaysia Airlines. Dugaan tersebut diungkapkan oleh seorang perwira dinas intelijen kepada kantor berita Reuters. "Penjelasan paling masuk akal," katanya, adalah kelompok pemberontak menembakan rudal karena menyangka pesawat MH17 sebagai milik militer Ukraina.

"Lima hari setelah kecelakaan, indikasinya menguatkan dugaan ketidaksengajaan oleh pemberontak," kata salah seorang perwira kepada wartawan. Ia mengklaim dugaannya didukung oleh bukti visual yang tersebar di media sosial dan pembicaraan telepon kelompok separatis Ukraina yang disadap.

Dalam video yang dipastikan kebenarannya oleh Amerika Serikat itu, kedua perwira tentara pemberontak membahas penembakan terhadap pesawan transport milik militer Ukraina. Namun kemudian keduanya mengakui mereka telah membuat kesalahan.

Siapa Yang Menembak?

Hingga kini misteri masih meliputi sosok yang memerintahkan penembakan MH17. "Kami sejujurnya tidak tahu siapa yang mengoperasikan rudal tersebut," kata perwira itu. "Namun kami tahu Rusia menyediakan mereka dengan sistem pertahanan udara dan mendidik tentara pemberontak untuk menggunakannya."

Pemerintah Amerika Serikat sebelumnya pernah melaporkan, kelompok pemberontak di timur Ukraina berhasil menembak jatuh beberapa pesawat dalam dua bulan terakhir. Semua pesawat adalah milik militer Ukraina, kecuali MH17 yang mengangkut 198 penumpang sipil.

Selain itu kebanyakan pesawat yang ditembak jatuh sedang terbang rendah. Ketika insiden penembakan terjadi, pesawat Boeing 777-200ER sedang terbang di ketinggian 30.000 kaki. Diduga, kelompok pemberontak menggunakan peluru kendali SA-11 yang dikembangkan oleh Rusia.

Jenazah Korban Tiba di Belanda

Sementara itu sekitar 50 jenazah korban pesawat MH17 hari Rabu (23/7) tiba di Belanda. Jenazah tersebut diterbangkan dengan dua pesawat militer Belanda dan Australia. Sebelumnya pemerintah Ukraina menggelar upacara penghormatan terakhir untuk para korban di bandar udara Kharkiv, Ukraina. Wakil Perdana Menteri Ukraina, Volodomyr Gorysman mengatakan upacara dihadiri oleh puluhan diplomat asing dari berbagai negara.

Jenazah selanjutnya akan diotopsi oleh tim investigasi Belanda. Proses pemeriksaan diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat (25/7) mendatang. Pemerintah Belanda menetapkan hari Rabu sebagai hari berkabung nasional dan memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang.

Selain itu pemerintah juga meminta semua pihak untuk mengheningkan cipta pukul 16:00 waktu setempat ketika pesawat yang mengangkut jenazah korban mendarat di pangkalan udara di Eindhoven.

rzn/hp (rtr,ap,afp)