1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

270410 Obama Unternehmergipfel

27 April 2010

Para pengusaha dari dunia Islam melakukan pertemuan selama dua hari di Washington, untuk membahas bagaimana upaya memperkuat semangat berbisnis dan kewirausahaan di negaranya masing-masing.

https://p.dw.com/p/N7tT
Presiden AS Barack Obama ketika berbicara dalam pertemuan puncak untuk kewirausahaan di WashingtonFoto: AP

Pertemuannya diikuti peserta dari 60 negara. Presiden Amerika Serikat Barack Obama secara pribadi menyampaikan undangannya untuk menghadiri "Presidential Summit on Entrepreneurship" atau pertemuan puncak untuk kewirausahaan itu, ketika ia berpidato di Kairo, Mesir, tahun 2009 lalu.

"Kita berada di sini, karena kita mengetahui, selama bertahun-tahun walaupun terdapat berbagai kesepahaman, antara Amerika Serikat dan dunia Islam seringkali masih muncul sikap saling curiga," demikian Obama menyebutkan alasannya kala itu.

Dalam diskusi para pakar dan berbagai ceramah di Washington, hendak dicari jalan baru bagi kerjasama yang lebih baik. Presiden Obama memperingatkan, masih banyak yang harus dilakukan. Disebutkannya, perdagangan antara AS dan seluruh negara Muslim di dunia memang meningkat, akan tetapi volumenya hanya setara dengan perdagangan antara AS dengan Mexico.

Sebagai tindakan secepatnya untuk kerjasama yang lebih erat, presiden AS itu mengumumkan program pertukaran tenaga ahli, misalnya bagi para guru ilmu alam. Selain itu Obama menyebutkan, hendaknya semakin banyak perempuan berlatar belakang teknologi, melanjutkan pendidikannya di AS. Juga untuk memajukan personal di bidang telekomunikasi, kesehatan dan infrastuktur akan disediakan anggaran sebesar dua milyar Dolar yang dananya diambil dari yayasan teknologi global dan inovasi.

Rashad Hussain, utusan khusus AS untuk Organisasai Konferensi Islam OKI, mengatakan, semakin menguatnya hubungan perdagangan antara AS dan dunia Islam merupakan sebuah instrumen penting dalam diplomasi. “Kami tidak menghendaki hubungan dengan dunia Islam hanya dibatasi satu tema saja. Tidak selayaknya bahwa masalah ekstrimise merupakan satu-satunya tema penting dalam hubungan antara AS dan komunitas Islam di seluruh dunia,“ dikatakan Rashad Hussain lebih lanjut.

Presiden Barack Obama memanen banyak pujian untuk inisiatifnya menggelar konferensi puncak para pengusaha itu. Ia memenuhi janjinya di Kairo. Akan tetapi, yang paling menentukan dalam era baru hubungan dunia Islam dan AS adalah kemajuan dalam proses perdamaian di Timur Tengah serta perang di Irak dan di Afghanistan.

Juan Zarate dari pusat pengkajian masalah strategis dan internasional CSIS di Washington mengatakan, pertemuan puncak pengusaha itu adalah sebuah langkah kecil. Hal itu tidak akan mampu memecahkan kebekuan selama ini. Tapi dapat sangat berguna. Yang juga amat menentukan adalah, apa yang akan dilakukan setelah pertemuan puncak usai.

Nicole Markwald/Agus Setiawan

Editor: Asril Ridwan