1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

AS Siapkan Rancangan Anggaran Alternatif

28 Juli 2011

Ancaman status default terhadap AS membuat pasar keuangan internasional resah. Bangkrutnya Amerika akan memicu gelombang resesi terbaru.

https://p.dw.com/p/125U3
Bursa dan pasar keuangan mulai bereaksi cemas menanggapi berlarutnya debat krisis utang Amerika Serikat.Foto: AP


Pemerintahan AS di bawah presiden Barack Obama menyiapkan diri menghadapi kegagalan dalam perdebatan politik anggaran di Kongres. Kementrian keuangan telah menyiapkan sebuah rancangan alternatif, untuk mengantisipasi jika sampai tanggal 2 Agustus tidak berhasil mencapai sebuah kompromi. Demikian diungkapkan jurubicara presiden Obama, Jay Carney, Rabu (27/7) di Washington. Namun Carney tidak merinci rancangan anggaran alternatif bagi situasi darurat itu.

Dalam konferensi pers di Washington, jurubicara presiden Obama itu kembali mengimbau agar kedua partai segera menyepakati kompromi dalam sengketa untuk menaikkan plafon utang negara. Sejak berminggu-minggu, kubu Demokrat yang saat ini memerintah, terlibat sengketa sengit dengan partai Republik yang menguasai mayoritas di dewan perwakilan rakyat, berkaitan politik utang negara. Jika sampai dengan tanggal 2 Agustus mendatang Kongres gagal mencapai kesepakatan, maka AS akan dinyatakan default. Kondisi ini dapat memicu gejolak hebat berikutnya di pasar keuangan internasional.

Efek berat bagi warga

Jika AS sebagai negara ekonomi terbesar di dunia dinyatakan tidak mampu membayar utang, dampaknya konjunktur AS yang saat ini memang sudah lemah, akan runtuh. Analis keuangan Greg McBride mengungkapkan efek lanjutannya : “Jika paman Sam default, kita menghadapi masalah besar. Bukan hanya menyangkut naiknya suku bunga kredit, melainkan terutama akses mendapat kredit. Pemutusan hubungan kerja besar-besaran, dan resesi mengancam. Juga akan dilakukan pemotongan jaminan hari tua, akibat situasi pasar keuangan.“

Rabu malam, 51 Senator dari partai Demokrat didukung dua Senator independen menulis surat terbuka kepada ketua dewan perwakilan rakyat, John Boehner, untuk secepatnya melakukan kompromi. Boehner sejauh ini tetap menolak rancangan pemerintah Demokrat yang menguasai mayoritas di Senat. Pemerintah merencanakan pemotongan pengeluaran sosial dibarengi kenaikan pajak orang kaya. Sementara partai Republik tetap ngotot menolak usulan kenaikan pajak.

Dituntut rancangan kredibel atasi krisis

Menanggapi perdebatan alot itu, lembaga pemeringkat terkemuka, Standard and Poor's menuntut kalangan politik di AS membuat rancangan yang kredibel, untuk menanggulangi krisis. Hanya dengan itu, AS dapat terhindar dari penurunan status kelayakan kredit dalam jangka panjang. Direktur Standard and Poor's, Deven Sharma mengungkapkan lebih lanjut : “Kami tidak mengomentari rancangan spesifik atau pilihan politik. Kami hanya mengomentari, apa level beban utang, apa level defisit yang harus memenuhi kuota agar tetap mempertahankan rating AAA.”

Menanggapi berlarutnya debat anggaran di AS, pasar keuangan internasional mulai menunjukkan kekhawatiran serius, berkaitan kemungkinan status default. Sejumlah investor mulai mengalihkan simpanannya ke dalam bentuk emas dan Franc Swiss, yang secara tradisional merupakan mata uang yang stabil. Para analis menyatakan tetap optimis bahwa AS tidak akan bangkrut. Namun disebutkan, kenyataan juga menunjukkan, AS kemungkinan besar akan mengalami penurunan peringkat kelayakan kredit.

Agus Setiawan/afp/rtr/dapd/dw

Editor : Anggatira Gollmer