1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

191110 USA EU

19 November 2010

Rencana pertemuan puncak Amerika Serikat dan Uni Eropa yang pertama bulan Mei lalu di Madrid, Spanyol, tiba-tiba dibatalkan. Kemudian rencana untuk mengadakan pertemuan yang ke dua juga tidak berhasil.

https://p.dw.com/p/QDon
Bendera AS dan Uni Eropa di gedung Dewan Eropa, Brussel, BelgiaFoto: AP

Sekarang di sela-sela konferensi puncak NATO di Lissabon; Portugal, akhirnya diselanggarakan pertemuan Amerika Serikat-Uni Eropa meskipun hanya dalam beberapa jam. Malah ada yang menyebutnya bahwa petemuan ini hanya untuk sekedar foto bersama.

Pakar masalah Eropa dari Heritage Foundation Sally McNamaara tidak sendirian bila ia mengatakan bahwa Presiden Amerika Serikat Barack Obama kurang tertarik kepada Eropa ketimbang pendahulunya George W. Bush. McNamaara menambahkan, sejak Perang Dunia II, Amerika dan Eropa telah menjalin hubungan. Bagi Amerika Serikat, Eropa tetap memiliki arti yang penting. Tapi, menurut McNamaara, "Presiden Obama nampaknya menganggap tidak begitu penting hubungan dengan Eropa. Baginya kawasan Pasifik merupakan prioritas utama, kemudian disusul kawasan Timur Tengah dan Eropa pada tempat ke tiga."

Tapi pemerintah Amerika Serikat memandangnya lain. Wakil juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Phil Gordon tidak melihat adanya perbedaan pandangan antara Amerika Serikat dan Eropa, malah sebaliknya. Dalam acara konferensi pers, ia mengungkapkan, di masa lalu memang tidak terdapat kebersamaan strategi, misalnya dalam masalah Irak, Timur Tengah atau Iran.

Akan tetapi kini situasinya lain, lanjut Phil Gordon, "Bila memperhatikan masalah yang aktual, sekarang saya yakin dapat dicapai kesepakatan yang berarti dalam tubuh NATO. Kami tidak saling berbeda pandangan, melainkan mengambil langkah bersama dalam masalah pertikaian atom dengan Iran. Padahal di masa lalu hal itu tidak pernah terjadi. Kami memiliki pandangan yang sama mengenai masalah Timur Tengah. Dan juga menjalankan strategi yang sama di Afganistan."

Sementara itu terutama dalam kebijakan di bidang ekonomi dan lapangan kerja, Amerika Serikat dan Uni Eropa saling terkait. Kedua belah pihak tidak menginginkan adanya rintangan dalam perdagangan. Direktur urusan kerjasama dengan Eropa di Gedung Putih, Sherwood Randall, mengatakan, "Antara Amerika Serikat dan Uni Eropa setiap tahunnya terjadi arus uang sebesar empat trilyun Dolar, di bidang perdagangan dan investasi antara kedua belah pihak. Sekitar sepuluh persen lapangan kerja dapat diciptakan berkat hubungan ekonomi tersebut. Itu semuanya bagi kami memberikan arti yang sangat penting."

Dalam pertemuan di Lissabon, dewan ekonomi transatlantik yang selama ini terlupakan, akan kembali difungsikan. Dewan itu dibentuk bulan April tahun 2007, ketika Jerman memimpin Dewan Uni Eropa. Pakar masalah Eropa dari Heritage Foundation Sally McNamara berpendapat, dinginnya hubungan transatlantik, kesalahannya tidak dapat hanya ditimpakan kepada Presiden Barack Obama. Ia menjelaskan, di satu pihak, harapan besar yang terlalu digantungkan Obama tidak berhasil dipenuhi. Di pihak lain Eropa banyak menjanjikan dukungan kepada Obama, misalnya dalam menjalankan misi bersama di Afganistan.

Christina Bergmann/Asril Ridwan

Editor: Dyan Kostermans