1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

Atasi Nelayan Ilegal, Malaysia Contoh Susi Pudjiastuti

30 Agustus 2017

Pemerintah Malaysia untuk pertamakalinya menenggelamkan kapal nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal. Langkah itu diambil menyusul maraknya penangkapan ikan ilegal di kawasan perairan di utara Borneo.

https://p.dw.com/p/2j3vL
Malaysia Straße von Malakka Küstenwache
Foto: imago/HBLnetwork

Malaysia mencontoh langkah Indonesia memusnahkan kapal nelayan asing yang kedapatan menangkap ikan secara ilegal di perairannya. Kebijakan dramatis tersebut diambil menyusul sikap pemerintah di Kuala Lumpur yang mulai serius menangani pelanggaran teritorial oleh nelayan asing.

Kapal tersebut dibakar di kawasan perairan di utara Kelantan. Menurut otoritas maritim, Malaysian Maritime Enforcement Agency (MMEA), pembakaran kapal nelayan ilegal adalah untuk pertamakalinya dilakukan oleh Malaysia.

"Metode ini menunjukkan keseriusan MMEA menanggapi pelanggaran oleh kapal nelayan asing di perairan Malaysia," tutur Wakil Direktur Jendral MMEA, Mohd Taha Ibrahim. "Kami akan melanjutkan pengawasan dan patroli untuk mengatasi aktivitas kriminal di kawasan perairan." 

Perbatasan laut adalah masalah mendesak untuk Malaysia dan negara-negara Asia Tenggara lain. Awal 2016 silam lebih dari 100 kapal nelayan ilegal diteksi aktif berlayar di utara Kalimantan. Direktur Jendral Kementerian Perikanan, Datuk Ismail Abu Hassan, mengeluhkan pihaknya kehilangan potensi pemasukan bernilai tinggi.

"Kapal nelayan ilegal dari Vietnam dan Thailand sengaja memasuki perairan kita. Mereka mencuri ikan sebanyak 980.000 metrik ton setiap tahun, nilainya diperkirakan mencapai 6 milyar Ringgit," tuturnya kepada New Straits Times.

Indonesia termasuk yang pertama mengambil langkah tegas terhadap nelayan ilegal di Asia Tenggara. Hingga April silam pemerintah telah mengaramkan 81 kapal nelayan asing yang menangkap ikan secara ilegal.

rzn/yf (rtr,nst)