1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Australia Bantu Indonesia Cari Korban Kapal Tenggelam

19 Desember 2011

Australia hari Senin (19/11) mengirimkan bantuan untuk mencari korban kapal tenggelam di perairan Jawa Timur. Kapal yang diduga berisi lebih dari 200 imigran gelap dengan tujuan Australia, karam pada hari Sabtu (17/11).

https://p.dw.com/p/13VPD
Penumpang kapan yang selamat dirawat di Trenggalek, Jawa TimurFoto: picture-alliance/dpa

Pemerintah Australia, telah mengirimkan sebuah kapal patroli dan pesawat pengintai untuk membantu operasi pencarian dan penyelamatan korban. Kapal nahas itu diduga berisi lebih dari 200 imigran gelap asal Timur Tengah yang hendak menuju Australia.

Hari Triwasono adalah koresponden TEMPO yang ada di lokasi sejak Minggu dinihari. Dia menyebutkan bahwa tim SAR Indonesia baru bergerak mencari korban pada hari Minggu (18/11) pagi sekitar pukul 06.00 WIB atau terlambat berjam-jam setelah laporan masuk mengenai adanya kapal tenggelam. Inilah cuplikan perbincangan dengan Hari Triwasono (disingkat HT-red):

DW: Bagaimana korban ini diselamatkan?

HT: Nelayan yang sedang mencari ikan menemukan ada banyak sekali orang terapung di laut di sebelah Selatan pantai Prigi. Dengan menggunakan perahu rumpon, mereka menolong 34 orang. Diantara korban yang diselamatkan ada dua perempuan dan dua anak-anak-anak. Korban terapung di lautan lepas memegang puing-puing kapal dan ada juga yang menggunakan jaket pelampung. Kapal itu berisi penumpang dari Kazakhstan, Iran, Pakistan, dan terbanyak berasal dari Afghanistan.

DW: Ke mana tujuan para penumpang kapal tenggelam ini?

HT: Tujuan mereka Australia. Mereka mencari pekerjaan karena saudara-saudara dan teman-teman mereka yang tinggal dan bekerja di Australia menarik mereka untuk datang ke sana. Meski beberapa imigran mengaku secara khusus tujuan mereka adalah pulau Natal, untuk mencari suaka politik.

DW: Ada berapa jumlah penumpang kapal?

HT: Sampai sekarang belum ada angka pasti mengenai jumlah penumpang. Kalau berdasarkan manifes kapal itu berpenumpang 100 orang. Tapi menurut pengakuan para penumpang yang selamat, kapal itu mengangkut lebih dari 200 orang.

DW: Apa dugaan awal mengenai penyebab karamnya kapal?

HT: Belum diketahui persis penyebab kecelakaan. Namun diduga besar kemungkinan kapal itu oleng karena gelombang tinggi yang mencapai 3 sampai 4 meter di perairan Laut Selatan. Beberapa penumpang kapal mengatakan kapal sempat mengalami kebocoran sebelum akhirnya tenggelam.

DW: Bagaimana upaya penyelamatan yang dilakukan tim SAR Indonesia?

HT: Pencarian yang dilakukan melalui jalur udara pada hari Minggu (18/11) tidak bisa maksimal karena hujan yang menghalangi jarak pandang dari udara. Upaya penyelamatan makin menjadi sulit karena masalah bahasa. Para imigran yang selamat sebagian besar tidak bisa berbahasa Inggris dan hanya beberapa yang bisa memberikan informasi dalam bahasa Inggris yang sangat minim. Kesulitan lain, tim SAR hanya memiliki perahu karet yang tidak bisa dipakai menembus gelombang besar. Akhirnya tim SAR menyewa beberapa kapal milik nelayan sekitar.

Andy Budiman

Editor: Hendra Pasuhuk