1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Badai Conson Hantam Filipina

14 Juli 2010

Lebih dari 20 orang tewas dan puluhan lainnya dilaporkan hilang, akibat bencana angin taufan yang melanda Filipina.

https://p.dw.com/p/OIjY
Manila, langganan taufanFoto: AP

Badai Conson menghantam Luzon dengan kecepatan rata-rata 120 kilometer atau 74 mil per jam. Seorang warga menceritakan, angin berdesing bagai suara bocah yang memekik dengan sangat keras. Pemukiman kumuh di pinggir pantai pun tersapu. Para penghuninya mencari sisa reruntuhan dan puing bangunan untuk dijadikan tempat bernaung seadanya.

Korban yang tewas sebagian karena bertumbukan dengan pohon, tembok sebagian lagi tenggelam dan tersengat aliran listrik. Belasan nelayan dilaporkan hilang. Pihak berwenang masih terus menghimpun data kerusakan dan korban yang diperkirakan masih akan bertambah.

Setelah menghantam Filipina, taufan Conson terus bergerak ke arah Laut China Selatan. Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan sejumlah kawasan ibukota Manila dan sekitarnya terendam banjir.

Aktivitas keseharian masyarakat di ibukota Manila terganggu. Aliran listrik padam di seluruh Luzon, termasuk di ibukota Manila. Jalan-jalan dipenuhi oleh dahan-dahan pohon yang patah serta potongan-potongan puing dan reruntuhan. Perusahaan energi Meralco mengatakan hingga Rabu petang, 12 juta penduduk Manila masih terpaksa bertahan tanpa aliran listrik. Diperingatkan bahwa perbaikan aliran listrik pun mungkin akan memakan waktu hingga empat hari.

Sedangkan sistem transportasi pun terhenti akibat tidak adanya pasokan energi. Penerbangan banyak mengalami penundaan maupun pembatalan. Penerbangan internasional yang baru tiba ke Manila dialihkan ke pusat kota Cebu.

Sekolah- sekolah diliburkan. Para pegawai di perkantoran berusaha mengandalkan listrik dari generator. Namun mereka kesulitan dalam menggunakan sarana komunikasi, seperti telfon dan internet.

Filipina merupakan negara yang disebut sabuk angin taufan di kawasan Pasifik. Setiap tahunnya, dua puluh angin taufan menyapu negeri itu, menewaskan ratusan orang. Taufan Conson yang kini menerpa negara tetangga Indonesia tersebut, merupakan taufan pertama untuk musim ini dan begitu mengejutkan warga di Manila, karena sebelumnya badan cuaca Filipina mengumumkan taufan hanya akan menerpa kawasan utara. Tak urung Presiden Filipina Benigno Aquino III melemparkan kegusarannya terhadap badan cuaca setempat karena tidak memperingatkan terlebih dahulu pada warga Manila bahwa Conson akan menghantam kota itu.

Presiden Filipina yang baru itu segera mengadakan rapat darurat di markas besar tentara untuk mengatasi dampak dari taufan yang melanda negeri itu. Ia pun memperingatkan badan cuaca nasional untuk meningkatkan kinerja peramalan cuacanya untuk meminimalisasi kehancuran yang disebabkan bencana angin taufan yang kerap melanda negara kepulauan tersebut. Ujarnya, semua pihak terkait harus bertanggungjawab atas problem ini, karena sudah sekian lama masalah yang sama menerpa Filipina.

Pada bulan september silam, Badan cuaca Filipina juga tak luput dari kritikan pedas, ketika gagal memperingtakan warga Manila atas ancaman badai tropis Ketsana, yang akibatnya menewaskan ratusan orang.

Ayu Purwaningsih/dpa/afp

Editor : Agus Setiawan