Badai Mengintai Kawasan Longsor Cina
11 Agustus 2010Lebih dari 10.000 tentara dan sipil menyisir gunungan lumpur yang mengubur area terpencil di barat laut Provinsi Gansu, Cina. Diperkirakan lebih dari 1.100 orang tewas dan lebih dari 600 orang hilang akibat bencana longsor yang terjadi Sabtu lalu.
Lebih dari tiga hari setelah longsor menimpa daerah Zhouqu, upaya pencarian korban hilang hampir dihentikan dan pihak berwenang kini lebih memfokuskan upaya dalam mencegah kehancuran lebih parah akibat kemungkinan banjir berikutnya dan penyebaran penyakit. Diperkirakan kini hanya satu persen kemungkinan mereka yang masih hilang akibat longsor, dapat ditemukan dalam kondisi hidup.
Badai Disertai Hujan Lebat Segera Tiba
Hari Rabu ini, diperkirakan badai taufan Dianmu yang telah memporakporandakan Korea Selatan, akan merangsek ke Cina dan mendatangkan hujan lebat yang akan mengguyur kawasan bencana. Pasukan tentara berpacu dengan waktu, mengerahkan peralatan berat untuk menggali dan bahan peledak untuk membersihkan puing-puing di Sungai Bailong, yang aliran sungainya melewati Zhouqu, sebelum badai yang disertai hujan lebat itu tiba.
Puing-puing yang tertimbun di sungai itu telah menyumbat aliran sungai dan menyebabkan munculnya danau baru. Kantor berita Xinhua melaporkan, bila danau itu tak mampu lagi menampung volumenya, maka dicemaskan akan timbul kerusakan lebih parah ke wilayah-wilayah yang telah tertimbun longsoran bebatuan dan endapan lumpur. Pejabat setempat mengungkapkan mereka telah mengurangi volume danau dan mengevakuasi penduduk yang tinggal di wilayah sekitarnya.
Wabah Penyakit Mengintai
Ratusan pekerja medis telah dikirim ke wilayah bencana bersama dengan pakar pencegahan epidemi, yang ditugaskan untuk mencegah penyebaran wabah penyakit.
Endapan lumpur akibat longsor terbentang hingga lima kilometer dengan lebar sekitar 300 meter. Sementara banjir telah merendam setengah wilayah kabupaten, yang sepertiga penduduknya merupakan etnis Tibet.
Penampungan Sementara Sulit Didirikan
Puluhan ribu warga Zhouqu yang selamat kini bertahan hidup dengan jumlah makanan dan minuman yang tak mencukupi. Sementara jalan-jalan di area tersebut mengalami kerusakan. Sampai-sampai petugas Palang Merah kesulitan mencari lokasi aman untuk membangun tenda.
Para pengungsi tak tahu kemana mereka harus berlindung. Petugas penyelamat menceritakan tidak ratanya lahan, menyulitkan mereka membangun kembali penampungan sementara bagi pengungsi. Terdapat lebih dari 4000 tenda yang tersedia, namun sulit untuk didirikan karena minimnya lahan terbuka yang rata. Pemerintah Cina berjanji untuk mengupayakan perumahan kembali bagi para pengungsi sebelum musim dingin kembali tiba.
Ayu Purwaninsgih/afp/cna
Editor : Hendra Pasuhuk