1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Badai Nanmadol Menewaskan Delapan Orang

28 Agustus 2011

Angin topan Nanmadol menghantam wilayah utara Filipina. Sedikitnya delapan orang tewas dalam bencana tersebut. Saat ini Nanmadol mengarah ke utara. Taiwan mengumumkan peringatan bahaya dan memerintahkan evakuasi warga.

https://p.dw.com/p/12OvB
Foto: dapd

Meski kekuatannya sudah melemah, angin topan Nanmadol masih dianggap berbahaya, Minggu (28/08), ketika mencapai wilayah pegunungan Filipina utara. Awan tebal dan hujan deras mengawali datangnya angin topan Nanmadol di sejumlah kota di wilayah tersebut. "Sedikitnya delapan orang tewas dan enam orang hilang akibat tanah longsong dan banjir," ungkap Benito Ramos, Kepala Dinas Pertahanan Sipil Filipina.

Awalnya angin topan Nanmadol berkecepatan 230 km per jam, Jumat (26/08), menjadi angin topan terdahsyat yang pernah melanda Filipina. Kemudian Nanmadol melemah menjadi 195 km per jam ketika melewati bagian utara provinsi Cagayan. Petugas meteorologi Filipina menyatakan, hari Minggu Nanmadol berkecepatan 120 km per jam ketika mencapai kepulauan Batanes sebelum akhirnya menjauh dari negara itu.

Kebanyakan Korban Tewas akibat Dinding Runtuh

Angin kencang meruntuhkan dinding beton yang kemudian menimpa warung kecil di pinggiran kota Quezon. Seorang pria tewas dan dua orang lainnya luka-luka, demikian dinyatakan kepolisian.

Sementara itu di kota wisata pegunungan Baguio, dinding beton runtuh akibat tiupan angin. Di baliknya terdapat tiga lapak yang langsung rata dengan tanah tertimpa reruntuhan dinding. "Dua anak meninggal dan neneknya masih dinyatakan hilang," kata Ramos.

Lima orang lainnya tewas terkubur tanah longsor atau tenggelam, termasuk seorang nelayan. Jenazahnya ditemukan terapung di perairan timur provinsi Catanduanes, Sabtu (27/08), setelah menghilang sejak akhir pekan lalu. Banyak warga desa yang memutuskan untuk mengungsi sebelum datangnya angin puyuh. "Keputusan itu membantu mencegah banyaknya jumlah korban," tambah Ramos.

Nanmadol Sudah Meninggalkan Filipina

Sabtu malam (27/08), seorang pengemudi bus di provinsi Benguet memerintahkan 18 penumpangnya untuk menyelamatkan diri setelah jalanan yang dilewati mereka bergoyang. "Sesaat setelah semua orang keluar dari bus, jalanan runtuh dan membawa bus itu ke jurang," ungkap petugas dinas penanggulangan bencana setempat, Olive Luces. Seluruh penumpang dan supir bus selamat. Luces menambahkan, di sekitar 20 lokasi mengalami tanah longsor dan memutuskan akses jalan di provinsi Benguet.

Angin topan Nanmadol juga mengacaukan jadwal penerbangan di Filipina. Puluhan penerbangan domestik dari dan menuju wilayah Filipina utara dan tengah.

Transportasi di Taiwan Dihentikan Sementara

Nanmadol diperkirakan akan mencapai Taiwan, Senin (29/08), demikian diumumkan dinas prakiraan cuaca negara itu. Hari Minggu, televisi lokal menyiarkan gambar hujan deras dan banjir di wilayah timur dan selatan Taiwan. Disiarkan pula gambar sebuah bus mini yang terbawa angin kencang di distrik Taitung.

Pemerintah Taiwan mengeluarkan peringatan bahaya dan berencana mengevakuasi sekitar 3700 warganya di wilayah timur dan selatan. Pasukan penyelamat dan peralatan darurat siap dikerahkan, demikian diumumkan kementerian pertahanan.

Taiwan juga menghentikan transportasi feri yang menghubungkan pulau utama Taiwan dengan pulau-pulau kecil sekitarnya. Penerbangan domestik dibatalkan dan jadwal keberangkatan kereta api di wilayah selatan dan timur juga ditunda mulai Minggu sore.

Luky Setyarini/ap/rtr

Editor: Andriani Nangoy