1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bagaimana Warga Jerman Menyimpan Uang?

Monika Lohmüller30 Oktober 2012

Warga Jerman masih memilih rekening tabungan untuk menyimpan uang mereka. Namun menurut penelitian, di masa krisis warga Jerman kini berinvestasi lebih pada properti pribadi.

https://p.dw.com/p/16ZT5
Foto: picture-alliance/dpa

Di saat warga Yunani, Spanyol, Italia atau Portugal tengah menderita menanggung beban utang dan syarat paket penghematan yang ketat, secara finansial warga Jerman terhitung lebih baik. Hal ini ditujukkan Barometer Kekayaan 2012 yang dipublikasikan Asosiasi Bank Tabungan dan Giro Jerman DSGV.

Yang lebih menarik adalah, bahwa situasi ekonomi sebagaian besar warga Jerman terlihat lebih baik dibandingkan sebelum timbulnya krisis utang di Eropa, dikatakan Ketua DSGV Georg Fahrenschon. “57 persen warga Jerman menilai kondisi keuangan mereka sebagai sangat baik atau baik. Jumlah ini sangat tinggi.“ Karena pada tahun 2005 jumlahnya hanya sekitar 40 persen, dan sejak itu terus merambat naik. Empat dari lima responden menilai bahwa kondisi finansial mereka tetap atau bahkan membaik.

Bahwa lebih banyak warga Jerman yang merasa puas dengan kondisi keuangan mereka paling tidak karena pendapatan rumah tangga pada paruh pertama tahu 2012 rata-rata naik sebesar 2,8 persen. Secara kesluruhan, warga Jerman memperoleh 1,6 triliun Euro setiap tahunnya, atau rata-rata sekitar 1.900 Euro per kkapita.

Tabungan

Orang Jerman tekenal pandai dalam merencanakan masa depan yang menjamin mereka. Oleh karena itu, seperti juga ditunjukkan hasil penelitian, surat berharga tidaklah diminati orang Jerman. Sementara saham berada di lini tengah dalam pilihan invistasi, dana properti dan pensiun bersubsidi berada paling belakang.

Dan dengan demikian mereka juga tidak menolak suku bunga yang rendah dengan tidak meninggalkan rekening tabungan. “Pemenang sebenarnya adalah rekening tabungan, yang jelas berada di posisi pertama dan mengalami peningkatan sebesar 9 persen dibandingkan tahun 2011,” demikian catatan Georg Fahrenschon. “Alasan kenapa rekening tabungan tetap menjadi favorit adalah, warga Jerman berusaha menghidari risiko dan ingin dapat setiap saat menarik uang tunai.

Orang Jerman rata-rata menyisihkan 10 persen dari pendapatan untuk ditabung. Tingkat tabungan lebih tinggi hanya dicapai warga Perancis, 12,1 persen. Tingkat tabungan lebih dari 10 persen juga dicapai Belgia dan Slovenia. Sementara tingkat tabungan warga Denmark, Latvia, Lithunai dan Yunani sangatlah rendah, dan bahkan mereka sudah berutang untuk membiayai konsumsi saat ini.

Häuser aus Banknoten
Rumah sebagai tabunganFoto: Fotolia/svort

Properti

Sekitar 80 persen warga Jerman menabung dalam jumlah tetap setiap bulannya, terutama untuk tunjangan masa tua. 67 persen warga menabung setiap bulannya untuk menunjang masa tua mereka. Banyak dari mereka mencari jalur yang aman, menganggap properti yang ditempati sendiri merupakan “tabungan“ teraman.

Permintaan terhadap properti saat ini mencapai puncaknya. “Permintaan properti pribadi, seperti pada tahun lalu, berada paling atas,” dikatakan Georg Fahrenschon. Dan dari tahun 2011 sampai 2012 terjadi peningkatan permintaan sebesar tujuh persen.

Namun walaupun optimisme yang ada dan kondisi finansial yang lebih baik, menurut Georg Fahrenschon, tidak boleh diabaikan bahwa 12 persen warga Jerman terhitung tidak mampu secara finansial. Jumlah ini meningkat dua persen dibandingkan tahun 2011.

Hari Menabung Sedunia

Pada Kongres Internasional Bank Tabungan pertama pada tahun 1924 di Milan, Italia, diputuskan untuk memperingati hari menabung sedunia mulai tahun 1925. Tujuannya adalah untuk terus mengingat pentingnya menabung. Hari menabung sedunia pertama kali dilakukan Bank Tabungan Eropa pada tanggal 31 Oktober 1925. Namun di Jerman, peringatan ini dilakukan sehari lebih awal, karena tanggal 31 Oktober Hari Reformasi Gereja yang merupakan hari libur di beberapa negara bagian di Jerman.