1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Balet Singapura Dilarang Tampil

5 April 2012

Malaysia menolak untuk mengeluarkan ijin pertunjukan bagi kelompok balet asal Singapura karena dianggap menggunakan kostum yang tidak senonoh.

https://p.dw.com/p/14Y04
Konservatisme belakangan menguat di MalaysiaFoto: AP

"Ballet Illuminations" seharusnya akan mementaskan tiga pertunjukan termasuk lakon “The Nutcracker” pada akhir pekan ini di Malaysia. Namun, Teater Tari Singapura telah diberitahu oleh pihak penyelenggara bahwa Kementerian Kebudayaan, Informasi & Komunikasi Malaysia, telah melarang pertunjukan itu karena menggunakan kostum yang dianggap tidak "senonoh".

Keputusan itu mengejutkan, karena kelompok balet ini telah melakukan pertunjukan serupa di Malaysia dengan lakon dan kostum balet tutu ketat yang sama, selama dua tahun, tanpa masalah apapun.

Bilqis Hijjas, presiden MyDance Alliance di Kuala Lumpur, menyesalkan keputusan itu dan menyebutnya akan merusak reputasi Malaysia sebagai tuan rumah pertunjukan seni.

“Para penari balet di Baghdad diperbolehkan menggunakan kostum balet di atas panggung” kata Bilqis Hijjas sambil menambahkan “Apakah kita melihat publik Malaysia kurang kosmopolitan, tidak punya kekuatan moral dan kurang berwawasan luas dibanding warga di negara Timur Tengah yang tercabik-cabik perang dan kekerasan?“.

Janek Schergen, direktur artistik Teater Tari Singapura juga mempertanyakan alasan dibalik larangan tersebut. “The Nutcracker adalah salah satu lakon balet paling dihormati, klasik dan ramah untuk keluarga“ kata Janek.

Kementerian Kebudayaan, Informasi & Komunikasi Malaysia tidak bisa dihubungi untuk memberikan komentar terkait masalah ini. Malaysia adalah negara berpenduduk muslim yang sebagian besar memiliki pandangan keagamaan yang konservatif, yang belakangan semakin menguat.

Beberapa artis barat dilarang melakukan pertunjukan karena dianggap mempromosikan seks bebas dan merusak moral generasi muda. Februari lalu, tekanan kelompok Islamis memaksa pemerintah Malaysia melarang konser penyanyi asal Amerika Erykah Badu, setelah foto penyanyi itu yang tampil dengan rajah di tubuhnya dengan tulisan Arab termasuk kata “Allah“, muncul di koran setempat.

Andy Budiman/ rtr/ afp