1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ban Curiga Al Qaida Dalangi Serangan di Damaskus

18 Mei 2012

Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon meyakini, jaringan teror Al Qaida mencampuri gerakan aksi protes di Suriah untuk kepentingannya sendiri.

https://p.dw.com/p/14xWb
U.N. Secretary-General Ban Ki-moon, addresses the audience at the 'Sustainable Energy for All' Summit in Brussels, Monday, April 16, 2012. (Foto:Yves Logghe/AP/dapd)
Ban Ki-MoonFoto: dapd

Sekjen PBB memperkirakan organisasi teror Al Qaida berada di belakang serangan ganda di Damaskus (10/05) yang menewaskan 55 orang dan melukai lebih 370 lainnya. Ban Ki Moon mengatakan di New York, aktivitas jaringan ekstremis di kawasan itu, kembali memicu masalah yang amat serius.

Ban dalam kesempatan diskusi bersama remaja di New York, mengatakan lebih lanjut, ia meyakini, bahwa Al Qaida berada di belakang serangan tersebut. "Misi pengamat PBB di Suriah memang menimbulkan efek yang memuaskan, tapi kekerasan terus berlanjut", tambah Sekjen PBB itu.

Dua serangan bom mobil bunuh diri, yang dilancarkan bersamaan terhadap sebuah bangunan markas dinas rahasia Suriah di selatan ibukota Damaskus, merupakan serangan terhebat sejak dimulainya pemberontakan menentang rezim Presiden Bashar al-Assad.

In this photo released by the Syrian official news agency SANA, flames and smoke raise from burning cars after two bombs exploded, at Qazaz neighborhood in Damascus, Syria, on Thursday May 10, 2012. Two large explosions ripped through the Syrian capital Thursday, heavily damaging a military intelligence building and leaving blood and human remains in the streets. (Foto:SANA/AP/dapd)
Serangan bom ganda di DamaskusFoto: AP

Masyarakat internasional mengecam keras serangan tersebut. Sejak beberapa bulan kekhawatiran makin besar, bahwa gerakan aksi protes di Suriah terus diinfiltrasi oleh kelompok teror Al Qaida.

Demonstrasi Besar di Aleppo

Sementara itu di kota Aleppo Jumat (18/05 ) digelar aksi demonstrasi terbesar sejak dimulainya aksi protes terhadap rezim Assad 15 bulan lalu. "Ini adalah even terpenting di Aleppo sejak dimulainya pemberontakan. Ribuan orang berdemonstrasi di berbagai distrik menentang penekanan." Demikian dikatakan Rami Abdel Rahman ketua pengamat hak asasi manusia Suriah, kepada kantor berita AFP.

Sejak pecahnya aksi protes menentang rezim Assad Maret 2011, menurut keterangan aktivis HAM lebih dari 12 ribu orang tewas di Suriah, kebanyakan warga sipil. Sejak 12 April lalu secara resmi berlangsung gencatan senjata. Tapi kesepakatan ini masih terus dilanggar oleh aparat keamanan maupun kelompok pemberontak.

DK/ASdpa/afp