1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Ban Ki Moon Kecam Berlanjutnya Eskalasi di Suriah

7 April 2012

Sekjen PBB Ban mengritik pemerintah Suriah atas serangannya terhadap oposisi dan meminta segera diakhirinya aksi kekerasan. Meski demikian militer Suriah tetap lancarkan serangan.

https://p.dw.com/p/14ZDa
Syrian youth stand in a building damaged by tank shells in a neighborhood of Damascus, Syria, after a raid by Syrian troops killed several rebels and civilians Thursday, April 5, 2012. Syrian troops launched a fierce assault Thursday, days ahead of a deadline for a U.N.-brokered cease-fire, with activists describing it as one of the most violent attacks around the capital since the year-old uprising began. (Foto:AP/dapd)
Pertempuran di Suriah hancurkan DamaskusFoto: dapd

Militer Suriah Sabtu (07/04) kembali terlibat bentrokan dengan pemberontak. Menurut pengamat HAM Suriah di London, bentrokan itu terjadi saat pemberontak menyerang pangkalan militer Minakh, di Aleppo. Kelompok pemberontak lainnya juga menyerang markas besar polisi di Aleppo. Demikian dilaporkan pengamat HAM Suriah di London.

Sementara itu Sekretaris PBB Ban Ki Moon menuduh rezim dari Presiden Suriah Bashar al-Assad tetap membunuh warga sipil yang tidak berdosa. Meskipun persetujuan Damaskus sampai Selasa (10/04), menarik semua tentara dan senjata berat dari pusat pemukiman penduduk, kekerasan terus berlanjut sampai tingkat yang menimbulkan tanda bahaya. Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal PBB Ban dalam sebuah pernyataan.

U.N. Secretary-General Ban Ki-moon speaks at the opening of the Jakarta International Defense Dialogue (JIDD) in Jakarta March 21, 2012. Syria faces a profound and extremely dangerous crisis that has potentially massive repercussions for the region and the world, U.N. Secretary General Ban Ki-moon said on Wednesday. REUTERS/Supri (INDONESIA - Tags: POLITICS MILITARY)
Sekjen PBB Ban Ki MoonFoto: Reuters

Ban: „Tak Ada Maaf untuk Korban Tewas berikutnya“

Sekjen PBB Ban Ki Moon juga menyatakan kecemasan atas kondisi humaniter yang memburuk sedemikian cepat. Situasi humaniter ini mencakup lebih dari satu juta warga Suriah, dan jumlah pengungsi yang tiba di negara-negara tetangga kritis. „Batas ultimatum dari Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan pertempuran sampai Selasa bukan berarti penerimaan maaf untuk korban tewas berikutnya,“ diperingatkan Ban. Menurut Sekjen PBB tersebut, pemerintah Suriah bertanggungjawab penuh untuk pelanggaran hebat hak asasi manusia dan hak-hak humaniter warga.

Lawan pemerintah Jumat (06/04) melaporkan, pasukan pemerintah menyerbu kota Duma di dekat Damaskus, Homs dan Rastan. Menurut keterangan pusat pengamat HAM Suriah di London, di kota Homs saja sedikitnya 10 orang tewas. Di seluruh Suriah sedikitnya 35 korban tewas, di antaranya 22 warga sipil dan 9 tentara.

A Syrian refugee walks at Boynuyogun refugee camp in Hatay province on the Turkish-Syrian border April 2, 2012. REUTERS/Osman Orsal (TURKEY - Tags: POLITICS SOCIETY IMMIGRATION)
Pengungsi Suriah di perbatasan dengan TurkiFoto: Reuters

Arus Pengungsi Suriah ke Turki Dramatis

Semakin banyak warga Suriah yang menyelamatkan diri dari kekerasan berkelanjutan ke negara-negara tetangga. Kamis (05/04) saja menurut keterangan resmi, 2800 orang mengungsi ke Turki. Berdasarkan keterangan pemerintah di Ankara, krisis humaniter di kawasan perbatasan dengan Suriah makin kritis. Sehubungan makin besarnya jumlah pengungsi maupun aksi militer Suriah, Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu meminta via telefon kepada Sekjen PBB Ban Ki Moon untuk mengirimkan perwakilan. Demikian disampaikan juru bicara di Ankara. Seluruhnya kini terdapat 24 ribu pengungsi Suriah di Turki.

Dyan Kostermans/rtr/dpa/afp