1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Banda Aceh Lakukan Latihan Menghadapi Tsunami

31 Agustus 2012

Rabu (14/10), di Banda Aceh berlangsung uji peringatan dini tsunami, Indian Ocean Wave Exercise 2009. Uji sistem ini dilakukan dalam rangka peringatan pengurangan resiko bencana internasional yang ditetapkan PBB.

https://p.dw.com/p/K5xH
Peluncuran sistem peringatan dini sudah dilakukan tahun 2008 laluFoto: picture-alliance/dpa

Suara sirene dari alat peringatan dini tsunami, yang ada di beberapa titik di kota yang pernah dihempas bencana tsunami ini, serentak berbunyi mengawali simulasi yang diikuti lebih dari 600 orang penduduk. Penduduk yang dilibatkan dalam uji coba ini tidak begitu banyak, karena tujuan simulasi untuk menguji sistem dan koordinasi antar lembaga.

Peralatan peringatan dini tsunami terhubung dengan 20 pengukur air yang dipasang di beberapa kawasan di pinggiran pantai Aceh. Jika air laut surut pasca gempa, alarm itu meraung bertanda bila akan terjadi tsunami.

Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman mengatakan, dengan teknologi dan sistem yang sudah ada, Indonesia sudah siap menghadapi kemungkinan terjadinya tsunami kembali. Menurut Kusmayanto Uji Sistem Peringatan Dini di Indonesia difokuskan untuk menguji sistem rantai peringatan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Jakarta sebagai National Tsunami Warning Centre (NTWC), ke pusat penanggulangan bencana di Provinsi Aceh. Informasi ini kemudian disampaikan ke kabupaten dan kota untuk diteruskan hingga ke masyarakat dan sekolah di beberapa desa.

Meski sudah mempunyai sistem peringatan dini tsunami atau Tsunami Early Warning System yang memadai dan bisa terhubung ke beberapa negara tetangga, menristek mengatakan, pemerintah terus membenahi sistem dan teknologi yang telah ada dalam menghadapi bencana

Indian Ocean Wave Exercise 2009 bertujuan untuk memotivasi 28 negara anggota yang berada di Samudera Hindia untuk menguji sistem operasional yang berbeda dari berbagai negara, mengevaluasi penyampaian pesan peringatan oleh lembaga berwenang. Selain itu kegiatan tersebut juga untuk memotivasi pemerintah dari berbagai negara untuk meninjau dan menguji prosedur respon masing-masing.

Pemerintah Aceh, seperti yang dinyatakan Wakil Gubernur Muhammad Nazar, akan berupaya meningkatkan kesiagaan dalam menghadapi bencana sehingga dapat mengurangi resiko yang ada. Belajar dari tsunami yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004, pemerintah Aceh telah menfasilitasi berbagai penelitian dengan mengundang para pakar dari berbagai negara seperti misalnya Jepang.

Uzair

Editor: Ayu Purwaningsih