1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bantah Tuduhan Pelecehan Seksual, Trump Digugat

18 Januari 2017

Salah satu dari belasan perempuan yang menuduh Presiden Amerika Serikat terpilih Donald Trump melakukan pelecehan seksual, telah mengajukan gugatannya di New York.

https://p.dw.com/p/2VyUw
USA PK Summer Zervos
Foto: Reuters/M. Blake

Summer Zervos menuding Trump telah membuat pernyataan palsu dan memfitnahnya ketika menolak tuduhan itu, sehingga menyebabkannya mengalami penderitaan emosional dan kerugian ekonomi.

Gugatan diajukan oleh Summer Zervos berfokus pada bantahan Trump atas tuduhannya dan perempuan lain, yang diduga menjadi korban atas aktivitas seksual yang tidak diinginkan mereka. Di lain pihak, jurubicara Trump, Hope Hicks menyebut tuduhan-tuduhan tersebut konyol: "Tidak ada kebenaran atas kisah absurd ini," ujarnya.

Pada saat sejumlah perempuan mengemukakan tuduhan mereka Oktober lalu, Trump membantah semua tuduhan tersebut -- yang antara lain diposting di Twitter, dalam bentuk pernyataan, wawancara dan komentar dalam aksi unjuk rasa.

Pada salah satu satu rapat umum di Charlotte, North Carolina, pada 14 Oktober 2016,  Trump mengatakan para penuduh ini membuat-buat cerita mereka untuk publisitas atau merusak kampanyenya.

Berkenaan dengan kasus Zervos, Trump mengemukakan: "Tidak sulit untuk menemukan segelintir kecil orang yang bersedia untuk membuat rumor untuk ketenaran pribadi, siapa tahu mungkin untuk alasan keuangan atau, tujuan politik.”

Zervos menggugat Trump atas pencemaran nama baik: "Antara lain, Trump telah menggambarkan Zervos melakukan penipuan dan menciptakan cerita 'palsu' hanya agar yang bersangkutan bisa menjadi terkenal - telah sangat merugikan reputasi, kehormatan dan martabat Zervos," demikian isi gugatan tim Zervos.

Dalam konferensi pers di Los Angeles, Zervos mengatakan ia ingin Trump meminta maaf. "Namun karena sampai kini Trump belum menarik kembali pernyataanya seperti yang saya minta, maka tidak ada alternatif lain selain  menuntut dia, guna membela reputasi saya," ujar Zervos, -- yang pernah menjadi salah seorang kontestan dalam acara televisi Trump "The Apprentice" .

Dalam gugatan itu, Zervos mengatakan ia mencari "semua solusi yang mungkin", termasuk permintaan maaf dan pencabutan pernyataan dari Trump.

Summer Zervos pernah menjadi salah seorang  kontestan dalam acara televisi  "The Apprentice"
Summer Zervos pernah menjadi salah seorang  kontestan dalam acara televisi "The Apprentice"Foto: Getty Images/F. M. Brown

Dalam gugatan itu disebutkan, Trump mencium Zervos tanpa persetujuan Zervos di kantornya di New York pada bulan Desember 2007. Ditulis lebih lanjut, kemudian di sebuah hotel di Beverly Hills, Kalifornia, Trump mencium, menyentuh payudaranya dan mencoba untuk membawanya ke tempat tidur selama pertemuan yang bertujuan membicarakan soal pekerjaan.

Zervos dan perempuan lain mengemukakan tudingan itu setelah sebuah video dari tahun 2005 muncul dan menunjukkan bualan Trump, bahwa ia bisa melakukan apa saja pada perempuan, merayu perempuan untuk melakukan aktivitas seksual, walau perempuan tersebut menolak. Trump kemudian meminta maaf atas pernyataan itu dan mengatakan bahwa itu hanya gurauan di "ruang ganti" dan bukan perilaku yang sebenarnya.

ap/vlz (rtr)