1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Banyak Warga Sipil Tewas di Marawi

28 Juni 2017

Puluhan warga sipil dilaporkan tewas akibat kekejaman militan afiliasi ISIS di Marawi. Militer Filipina menduga jumlah korban jauh lebih tinggi dari laporan resmi

https://p.dw.com/p/2fWnL
Philippinen Kämpfe in Marawi
Foto: picture-alliance/Zumapress/J. Maitem

Berapa banyak warga sipil yang tewas akibat pertempuran di Marawi, tidak ada yang bisa melaporkan secara akurat. Militer Filipina, menyatakan, pihaknya hanya bisa mengkonfirmasi laporan tewasnya 27 penduduk lokal dalam lima pekan terakhir, selama operasi militer menumpas anggota ISIS di selatan Filipina itu. Namun ada laporan dari warga yang berhasil melarikan diri dari lokasi pertempuran, bahwa jumlah korban warga sipil jauh lebih banyak lagi. Demikian dikatakan juru bicara militer Restituto Padilla.

Baca juga: Filipina Melanjutkan Gempuran terhadap Militan

"Jumlah korban sipil menurut laporan resmi adalah 27 orang. Tapi kemungkinan akan terus bertambah secara signifikan, jika militer dapat melakukan validasi data yang masuk,", ujar jurubicara militer Filipina itu dalam sebuah konferensi pers.

Sejak beberapa pekan lalu, militer Filipina bertempur melawan milisi Maute yang menyatakan setia kepada organisasi teror khalifat Islamic State (ISIS). Sebelumnya militer Filipina melaporkan berhasil menewaskan sejumlah teroris asing yang bertempur untuk teroris ISIS di Marawi, diantaranya beberapa jihadis asal Indonesia.

Padilla menambahkan, kematian penduduk lokal terutama karena kekejaman yang dilakukan teroris terhadap mereka. Selain dibunuh, penduduk lokal juga dipaksa menjarah milik orang lain, menjadio tameng hidup dengan mengangkat senjata dan menjadi budak seks. Selama ini militer enggan membicarakan kemungkinan bertambahnya korban warga sipil akibat serangan yang mereka lancarkan terhadap kaum militan.

Dampak serangan militer

Militer juga mengecilkan dampak serangan udara yang diadakan setiap hari di wilayah itu, juga serangan mortir terhadap tempat pemberontak bersembunyi. Ofensif yang dilaksanakan militer sudah meluluhlantakkyna sebagian kota. Sebagian penduduk bahkan mengatakan, serangan militer lebih berbahaya daripada militan.

Baca juga: Siapa Farhana Maute, Ibu yang Menebus Dendam Keluarga di Marawi?

Hari ini (Rabu, 28/06) pertempuran di Marawi sudah memasuki hari ke-36. Selama ini pertempuran dengan senjata dan dengan bom sudah mewarnai kawasan pusat kota. Dan sejumlah orang yang mengenakan baju berwarna hitam terlihat berlarian di antara gedung-gedung di mana ledakan terdengar.

Mayoritas penduduk Filipina beragama Kristen, namun kota Marawi sebagian besar penduduknya beragama Islam. Militan kini berusaha terus bercokol di kota itu, sementara kekhawatiran terus merebak bahwa pengaruh ISIS bisa lebih dalam dari apa yang tampak di permukaan saat ini. Kekhawatiran itu juga meluas ke negara tetangga seperti Malaysia dan Indonesia.

ml/as (rtr, afp)