1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Barat Kritik Vonis Bersalah Khodorkovsky

28 Desember 2010

Pengadilan Moskow kembali memutuskan bersalah taipan minyak Rusia Mikhail Khodorkovsky. AS dan sejumlah negara UE mengecam keputusan pengadilan Rusia.

https://p.dw.com/p/zqjl
Ratusan orang berdemonstrasi di depan gedung pengadilan MoskowFoto: AP

Selama ini pemerintah Jerman selalu meragukan, bahwa pelaksanaan proses pengadilan terhadap Mikhail Khodorkovsky berlangsung sesuai dengan standar hukum. Kini, setelah putusan bersalah dikeluarkan, juru bicara pemerintah Jerman Christoph Steegmans melontarkan pernyataan dengan hati-hati.

"Proses pengadilan sesuai negara hukum memiliki arti besar bagi perkembangan Rusia yang hendak mewujudkan negara modern. Selama ini pemerintah Jerman mengikuti proses pengadilan tersebut dengan kritis.“

Selama belum ditetapkan tinnginya hukuman dan alasannya, pemerintah Jerman tidak akan mengeluarkan pernyataan yang lebih tegas. Pengadilan di Moskow baru mengeluarkan keputusan bersalah terhadap Khodorkovksy.

Sejak 2003 Khodorkovksy ditahan dengan tuduhan menggelapkan ratusan juta ton minyak dari perusahaan miliknya sendiri ‚Yukos' antara 1998 hingga 2003. Ia sedang menjalani hukuman penjara delapan tahun karena kasus penipuan. Tahun depan ia seharsunya dijadwalkan bebas. Namun, kejaksaan Rusia mengeluarkan gugatan baru dengan tuduhan pencurian.

Andreas Schockenhoff, utusan khusus pemerintah Jerman untuk Rusia, memantau pelaksanaan proses terhadap Khodorkovsky.

"Dalam proses pertama Khodorkovsky dituduh menggelapkan pajak. Dalam proses kedua ia didakwa untuk kasus yang sama namun kali ini dengan tuduhan melakukan pencurian. Ini kan bertentangan. Karena itu, kami percaya bahwa keputusan ini bermotivasi politik.“

Di Rusia pernyataan keputusan pengadilan memerlukan beberapa hari. Namun kalangan pengamat memperhitungkan, Khodorkovsky akan mendekam di penjara sampai pemilihan presiden 2012, atau bahkan sampai 2017 sesuai tuntutan kejaksaan.

Dalam sebuah pidato yang disiarkan langsung di televisi beberapa waktu yang lalu Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin mengatakan, terdapat cukup bukti untuk mengadili Khodorkovsky dan Putin yakin, Khodorkovsky akan diputusakan bersalah. Sementara Presiden Rusia Dmitry Medvedev, menjauhkan diri dari pernyataan Putin. Menurut Medvedev, tidak ada pejabat tinggi yang berhak mencampuri sebuah proses pengadilan.

Pemerintah Amerika Serikat juga melontarkan kecaman atas keputusan pengadilan Rusia terhadap bekas raja minyak Mikhail Khodorkovsky. Keputusan tersebut menodai upaya Rusia menegakkan hukum. Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs mengatakan, AS sangat prihatin atas keputusan hakim yang untuk kedua kali menyatakan Khodorkovsky bersalah. Rusia menghalangi dirinya sendiri dalam upayanya mewujudkan negara hukum dan menciptakan negara Rusia yang modern. Gibb menambahkan, pemerintah Presiden Barack Obama bersolidaritas dengan sejumlah pejabat tinggi Rusia yang hendak mewujudkan sebuah sistem pemerintahan yang legal serta masyarakat Rusia yang ikut berupaya menegakkan hukum.

Matthias Bölinger/Andriani Nangoy
Editor: Pasuhuk