1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bayi Laki-laki Ini 'Hamil' Saudara Kembarnya

3 Agustus 2017

Bayi asal India kagetkan para dokter karena "mengandung" janin saudara kembarnya yang tak terbentuk sepenuhnya.

https://p.dw.com/p/2hbxq
Baby mit Zwilling im Bauch geboren
Foto: Picture-alliance/dpa/N. Nichlani

Seorang bayi laki-laki yang lahir di India 'hamil' janin saudara kembarnya yang tidak terbentuk secara sempurna. Kasus langka yang dikenal dengan sebutan "fetus-in-fetu" ini merupakan penyimpangan fisik congenital dimana janin tumbuh cacat dan bertindak seperti parasit di dalam tubuh bayi inangnya.

Kasus ini mengagetkan asosiasi kedokteran di India, sebab janin yang berukuran panjang 7 sentimeter dengan berat hanya 150 gram dan memiliki organ otak tersebut dapat berkembang di dalam perut saudara kembarnya.

Sang ibu tak menyadari

Lima hari pasca kelahiran pada 20 Juli lalu di Rumah Sakit Bilal di Thane, di dekat Mumbai, ahli bedah pediatrik dari berbagai rumah sakit melakukan operasi pengangkatan janin kembar tersebut.

"Ibu dan bayi berada dalam kondisi baik dan sudah dapat menyusui putranya," ungkap dokter kandungan Neena Nichlani kepada harian Times of India.

Selama proses kehamilannya, Ibu berusia 19 tahun tersebut tidak mengetahui bahwa ia mengandung bayi kembar monozygotic, dimana kedua bayi bertumbuh di dalam satu plasenta, namun salah satu janin menyerap seluruh nutrisi dari janin lainnya.

Sulit terdeteksi

Pada awal Juli, ketika pemeriksaan rutin bagi ibu hamil berlangsung, dokter menemukan adanya sekumpulan tulang pada bagian perut bayi. Janin yang tak terbentuk secara sempurna sulit untuk terdeteksi layaknya pada kista.

 "Pada proses pemeriksaan kehamilan, menjelang kelahiran, kami mendeteksi ada janin yang memiliki organ otak, tangan serta kaki terbentuk di dalam perut Sang Bayi," ujar radiolog, Bhavna Thorat kepada kantor berita DPA.

"Ibu tersebut mengandung janin kembar, tapi salah satu janin tumbuh justru di dalam tubuh saudara kembarnya, sehingga terbentuklah janin inang, dan janin parasit, yang mampu berkembang hingga 13 minggu dan akhirnya berhenti bertumbuh, " jelas Thorat lebih lanjut.

Di seluruh dunia hanya ada 100-200 kasus serupa yang pernah dilaporkan. Kasus fetus-in-fetu diperkirakan muncul dalam setiap lima ratus ribu kelahiran.

ts/ap(Jo Harper/dpa)