1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bekas Penguasa Tunisia Dihukum 35 Tahun Penjara

21 Juni 2011

Dalam pengadilan in absensia, Presiden Tunisia yang telah digulingkan Zine el Abidine Ben Ali dan istrinya dinyatakan bersalah dan dihukum 35 tahun penjara.

https://p.dw.com/p/11faA
Mantan penguasa Tunisa Ben Ali yang kini berada di Arab SaudiFoto: picture-alliance/dpa

Pengadilan yang dimulai hari Senin (20/06) berlangsung secara in absentia karena Ben Ali, melarikan diri dan kini meminta suaka ke Arab Saudi. pengadilan dilakukan setelah setengah tahun sudah sejak bekas orang nomor satu Tunisia itu tumbang dari kekuasaan dan melarikan diri ke Arab Saudi. Hanya ada satu nama yang mungkin mengalahkan ketenaran Ben Ali, yakni istrinya Leila Trabelsi yang juga diduga berada di Arab Saudi, dan kini juga menjadi terpidana.

Banyak orang Tunisia senang, bahwa mereka berdua kini diadili. Tapi ada juga kekecewaan karena kursi kedua terdakwa itu kosong. Hingga kini, pemerintah Arab Saudi tidak meluluskan permintaan Tunisia untuk mengekstradisi Ben Ali dan istrinya.

Ben Ali dan isteri didakwa melakukan 90 kejahatan. Dakwaan pertama karena memperkaya diri secara tidak sah. Di istana presiden Tunisia itu ditemukan uang tunai senilai 27 juta Dollar Amerika, perhiasan berharga, senjata api dan 2 kilogram obat-obatan yang dipercaya sebagai ganja.

Melalui pengacaranya yang berasal dari Lebanon, Ben Ali membantah dan bilang dia tidak punya uang sebanyak itu di kantornya. Senjata yang ditemukan di sana adalah senjata berburu, dan hadiah dari kepala negara asing. Pengacara Ben Ali balik menyerang, bahwa pengadilan ini adalah rekayasa pemerintahan sementara Tunisia untuk mengalihkan isu, karena gagal mengembalikan stabilitas di negeri tersebut.

Bagi banyak orang Tunisia, pengadilan Ben Ali menjadi langkah awal simbolik dalam berurusan dengan masa lalu, untuk menguji apakah para kader Ben Ali yang kini masih duduk di pemerintahan, masih loyal kepada bekas atasan mereka.

Selain korupsi, menyimpan obat bius dan senjata, Ben Ali juga menghadapi dakwaan pencucian uang, penyiksaan dan pembunuhan.

Andy Budiman/dpa/afp/rtr

Editor: Hendra Pasuhuk